Rajin Manikur, Nenek 73 Tahun Selamat dari Kanker Paru-Paru

Jum'at, 31 Juli 2020 | 14:58 WIB
Rajin Manikur, Nenek 73 Tahun Selamat dari Kanker Paru-Paru
Ilustrasi perawatan kuku. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kuku merupakan salah satu bagian tubuh yang penting untuk dirawat. Agar kuku tetap rapi dan cantik, tidak sedikit kaum Hawa yang gemar mengunjungi salon perawatan kuku.

Namun, tidak hanya mempercantik kuku, seorang nenek di Inggris mengklaim bahwa manikur juga berhasil menyelamatkan nyawanya dari kanker.

Joan Martindale adalah nenek 73 tahun yang rajin melakukan manikur setiap bulannya. Joan sudah berteman dengan ahli perawatan kuku di salon selama 10 tahun.

Awalnya, Joan menyadari bahwa ada perubahan pada kuku tangan dan kakinya. Kuku Joan menjadi lebih lebar, bulat, dan melengkung.

Baca Juga: Ini Alasan Bangsawan Inggris Dilarang Mengecat Kuku Berwarna Cerah

Saat itu, Joan sebenarnya sudah mengalami tanda-tanda kanker yang berupa nail clubbing. Joan juga sudah mencari tahu lewat Google, tapi berusaha meyakinkan diri bahwa itu bukan tanda-tanda kanker.

Meski begitu, ahli perawatan kuku Joan yang bernama Linda Bartram berpikiran lain. Saat Joan datang untuk perawatan kuku pada Maret silam, Linda memintanya untuk lekas mengunjungi dokter.

Ilustrasi kuku. (Shutterstock)
Ilustrasi kuku. (Shutterstock)

Joan lantas didiagnosa memiliki kanker paru-paru dan harus menjalani operasi untuk menyingkirkan tumor sebesar 4 mm. Joan juga diminta menjalani kemoterapi.

"Pergi ke salon untuk manikur menyelamatkan nyawaku. Aku terkejut dia dapat tahu hanya dengan melihat kuku tanganku," kata Joan, seperti dikutip dari Daily Mail.

"Aku memberitahunya (ahli perawatan kuku) bahwa aku akan selamanya berterima kasih, begitu pandemi COVID berakhir, kami akan makan bersama."

Baca Juga: Suara Serak Lebih dari Seminggu, Bisa Jadi Gejala Kanker Paru-paru?

Nenek 73 tahun ini mengaku bahwa dulu dia memang punya kebiasaan merokok 20 batang sehari. Joan berhenti di tahun 2013, tapi beralih menggunakan vaping.

"Tanda-tanda pertama muncul setelah Natal ketika tumit dan kakiku membengkak. Aku pergi ke dokter dan mereka bilang itu cuma bengkak karena kelebihan air. Mereka memberiku obat tapi kondisiku tidak membaik," jelas Joan.

Barulah saat pergi melakukan manikur, Joan sadar bahwa kondisinya serius dan dia harus segera ke dokter.

"Dia (Linda) bilang dia tidak mau membuatku marah, tapi dia merasa ada yang salah dengan kukuku dan dokter harus memeriksanya."

Ilustrasi perawatan kuku. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi perawatan kuku. (Sumber: Shutterstock)

Sejak menjalani operasi pengangkatan kanker dan melakukan kemoterapi, Joan pun berhenti menggunakan rokok elektrik. Si nenek juga merasa optimis dengan kondisinya.

"Aku akan selamanya berterima kasih pada Linda karena dia sudah mendorongku dan berkata aku harus melakukan sesuatu."

"Gejala ini harus dipahami sehingga kanker bisa didiagnosis lebih awal, semakin banyak yang tahu semakin bagus," tambah Joan.

Sementara, Linda Bartram mengatakan bahwa dirinya bisa menyadari tanda-tanda kanker tersebut karena pernah mengambil kelas anatomi dan fisiologi sekitar 20 tahun lalu.

Dari sana, ahli manikur ini belajar bahwa kondisi kuku seseorang dapat menunjukkan gejala penyakit yang ada di tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI