Suara.com - Bukan rahasia lagi jika mereka yang berprofesi sebagai dokter dituntut untuk selalu profesional. Meski begitu, sebuah studi yang membahas ciri-ciri dokter tidak profesional ramai mendapat kritikan.
Dalam studi yang dirilis di Journal of Vascular Surgery tersebut, dikatakan bahwa pasien akan memilih rumah sakit, dokter, atau fasilitas medis berdasarkan seberapa profesional penampilan dokter di media sosial.
Melansir Huffpost, ilmuwan di balik studi tersebut lantas membuat akun media sosial palsu untuk mempelajari unggahan pada tenaga medis. Hasilnya, sebanyak 61 dari 235 tenaga medis dianggap tidak profesional.
Sayangnya, apa yang mereka maksud sebagai tindakan tidak profesional malah menuai kontroversi. Bahkan, studi itu dianggap seksis.
Baca Juga: Studi: Isap Ganja Sebelum Berhubungan Seks Bisa Tingkatkan Orgasme
Pasalnya, studi itu mendefinisikan "tindakan tidak profesional" sebagai minum alkohol, memakai bahasa kasar, memakai kostum Halloween, dan mengunggah foto berbikini.
Studi itu sendiri sebenarnya sudah terbit sejak Desember 2019 silam. Namun, isi dari studi tersebut baru menjadi viral belakangan ini.
"Jika kau adalah pendukung #heforshe maka kau harus berbicara menentang studi ini. Tiga pria membuat akun media sosial palsu untuk memata-matai. Parahnya, mereka mempermalukan rekan kerja perempuan kita karena memakai bikini," cuit dr. Mudit Chowdhary yang kemudian viral.
Sejak dibagikan, banyak tenaga medis perempuan melakukan protes dengan tagar #MedBikini. Mereka mengunggah foto mengenakan bikini, sambil menegaskan bahwa dokter bisa tetap profesional dan menikmati hidup.
"Aku menemukan selfie dengan bikini. Untuk ilmuwan 28 tahun yang bilang ini tidak profesional, aku cukup tua untuk menjadi nenekmu," tulis salah satu dokter.
Baca Juga: Berlari 35 Km Pakai Masker, Dokter Ini Buktikan Tidak Kekurangan Oksigen
"Aku sangat jago dalam pekerjaanku, aku profesional. Aku seorang dokter. Aku manusia. Aku aktif secara seksual. Jika kau punya masalah, pintu keluarnya di sebelah sana."
"Kau tahu apa yang tidak profesional? Misoginis dan seksis. Kau tahu apa yang profesional? Menyayangi diri sendiri, tahu cara beristirahat dan bangga pada tubuhmu," imbuh dokter lain.
Tidak cuma para dokter perempuan, tenaga medis laki-laki juga ikut mengunggah foto mereka dalam pakaian renang untuk mendukung rekan kerja mereka.
Sementara, para tenaga medis profesional juga meminta agar studi tersebut segera ditarik.
Dikabarkan, salah satu ilmuwan di belakang studi tersebut, yaitu Dr. Jeff Siracuse, telah meminta maaf setelah penelitiannya menjadi viral.
Dalam cuitannya, Jeff Siracuse mengatakan bahwa dia hanya ingin agar dokter lebih berhati-hati saat mengunggah konten di media sosial.
"Tapi, niat itu tidak tercapai. Kami salah karena tidak mempertimbangkan bias gender yang ada dan sudah belajar dari pengalaman ini," tambahnya.