Bangkit Pasca Pandemi, Kemenparekraf Dorong Usaha Kuliner Jadi Food Startup

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 31 Juli 2020 | 04:05 WIB
Bangkit Pasca Pandemi, Kemenparekraf Dorong Usaha Kuliner Jadi Food Startup
Kuliner Indonesia. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meminta usaha kuliner yang sempat terpuruk gegara pandemi Covid-19 untuk bangkit.

Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital dan mengembangkan usahan menjadi food startup.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo di Jakarta, Kamis (30/7/2020) mengatakan usaha kuliner di tengah pandemi merupakan salah satu usaha dengan tingkat ketahanan yang tinggi.

"Oleh karena itu, peluang untuk terjun ke dalamnya juga masih sangat besar dan menjanjikan," katanya, dilansir ANTARA.

Baca Juga: Kemenparekraf Cari Masukan Traveling di Tengah Pandemi dari Australia

Untuk itu, pihaknya mendorong lebih banyak wirausaha muda kuliner untuk menjadi food startup salah satunya dengan mengikuti program FoodStartup Indonesia (FSI) MMXX yang sekaligus sebagai upaya untuk tetap produktif selama masa pandemi.

Sejak dibuka pendaftaran pada 20 April-31 Mei 2020, total peserta yang mendaftar sebanyak 6.499 pendaftar. Angka ini meningkat dibandingkan penyelenggaraan FSI tahun lalu yang hanya diikuti 719 pendaftar.

Ia mengatakan total peserta yang mendaftar program FSI MMXX menunjukkan masih besarnya optimisme dari pelaku subsektor kuliner Indonesia untuk tetap tumbuh di saat sulit ini.

"Tahun ini, jenis perusahaan food service mendominasi tiga kali lebih banyak dari food manufacture dengan jumlah masing-masing 4.749 perusahaan berbanding 1.700 perusahaan. Data ini menunjukkan bahwa kemampuan bertahan kedua jenis perusahaan kuliner berbeda di masa pandemi dalam empat bulan terakhir," ujar Fadjar.

Plt. Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hanifah Makarim, menjelaskan mengingat terbatasnya anggaran yang disediakan, seluruh peserta yang mendaftar akan dipilih menjadi 1.000 peserta yang nantinya mendapatkan video edukasi bisnis kuliner online, aplikasi kasir dan aplikasi akuntansi.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Maju Pilkada Solo, Intip Kesuksesan 8 Bisnis Kulinernya

Selanjutnya 1.000 peserta terpilih wajib mengirimkan pitchdeck untuk kemudian dikurasikan hingga tinggal menjadi 100 peserta. Dalam program Foodstartup Indonesia MMXX itulah peserta terpilih itu yang akan menerima bantuan.

"Proses seleksi menjadi 100 peserta akan diputuskan secara fair dan hati-hati oleh tim juri yang kompeten di bidangnya. Saat ini proses kurasi sudah hampir selesai untuk diumumkan 100 finalis. Pengumuman finalis akan dilakukan secara daring," kata Hanifah.

Lebih lanjut, Hanifah Makarim menjelaskan peserta ekonomi kreatif yang masuk sebagai finalis berhak mengikuti kegiatan Demoday yang rencananya dilaksanakan pada September 2020 di Yogyakarta.

"Demoday FSI merupakan kegiatan mentoring dan pitching forum pelaku usaha kuliner. Peserta Demoday berkesempatan mengikuti mentoring langsung, business coaching, mendapat akses permodalan, sekaligus akses pemasaran. Penyelenggaraan secara offline ini akan ditiinjau kembali melihat perkembangan terkini pandemi nanti," ujar Hanifah. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI