Mencicipi Kue Lapis Legit Selai Nanas, Makanan Khas Iduladha dari Palembang

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 30 Juli 2020 | 20:21 WIB
Mencicipi Kue Lapis Legit Selai Nanas, Makanan Khas Iduladha dari Palembang
Kue lapis legit selai nanas, makanan khas Palembang saat Iduladha. (Suara.com/Rio Adi Pratama)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah makan ketupat dan opor di Hari Raya Iduladha, rasanya kurang sedap jika tidak memakan makanan penutup. Di Palembang, kue lapis legit selai nanas jadi andalan sebagai makanan penutup.

Kue khas Palembang satu ini memiliki rasa yang dominan manis, juga bercampur rasa asam dan gurih menjadi satu, sehingga di lidah terasa begitu nikmat.

Penjual kue basah di Kota Palembang, Susroyani, mengatakan kue lapis legit selai nanas tersebut jadi buruan warga setempat jelang Hari Raya Iduladha.

"Kue ini (lapis legit selai nanas) bertekstur yang padat dan lembut. Itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi penikmatnya," ujar dia, Kamis (30/7/2020).

Baca Juga: Pempek Dos Khas Palembang yang Gurihnya Maknyus, Intip Resepnya di Sini

Dalam pembuatan kue itu sendiri, ia menyebut, memerlukan waktu masak kurang lebih empat jam. Apalagi, pada saat memanggang lapis per lapis adonan yang dipanggang sampai volume loyang kue terisi penuh.

"Ya, pembuatan kue ini juga tentunya membutuhkan kesabaran yang ekstra," ucap dia.

Masih kata dia, telur ayam menjadi bahan pokok utama untuk membuat kue ini yang harus disiapkan. Pasalnya, satu loyang penyajian minimal memerlukan 20 sampai 25 butil telur ayam.

Selanjutnya, pisahkan putih dan kuning telur tersebut. Sementara untuk rasa dominan manisnya harus menyiapkan susu putih kental manis, gula pasir, dan selai nanas.

"Berbeda kalau legit keju, bisa tambahkan taburan keju serut per lapisnya. Untuk pelengkap, siapkan margarin dan tepung terigu," tambah dia.

Baca Juga: Pempek Candy, Kuliner Khas Palembang Favoritnya Wisatawan

Kini kue hasil buatannya bukan hanya diburu warga Palembang, melainkan juga dari Bangka Belitung (Babel) dan sejumlah kota di Pulau Jawa.

"Saya menjual seloyangnya seharga Rp 250 ribu. Pesan bisa langsung cek di IG (Instagram) @susroyani. Penjualan terbanyak itu dalam sehari pernah laku 100 loyang," tutupnya.

Kontributor : Rio Adi Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI