Selain itu, prosedur pembatasan jumlah penumpang tampaknya masih akan dilakukan untuk menerapkan physical distancing secara berkesinambungan.
Prosedur ini bisa diterapkan pada moda transportasi apa pun, baik bus, kereta, dan pesawat.
Oleh karena itu, setiap wisatawan kini benar-benar harus memastikan ketersediaan kursi dan jadwal keberangkatan transportasi, khususnya untuk bus dan kereta.
Sebelumnya, penggunaan bus dan kereta terbilang praktis, bahkan wisatawan dapat memesan kursi saat hendak berangkat, namun hal ini tampaknya tidak akan berlaku lagi di masa depan.
Baca Juga: Hero For Nature Fun Learning Tour, Wisata Virtual dan Edukasi Biota Laut
Wisatawan perlu memastikan ketersediaan dan memesan kursi dari jauh hari untuk menghindari dampak pembatasan penumpang, sehingga perjalanan dapat dilakukan sesuai rencana.
Kedua, perlengkapan kebersihan menjadi hal vital. Perilaku hidup bersih kini menjadi kebiasaan baru yang akan turut dipraktikkan dalam berwisata.
Dengan demikian, perlengkapan kebersihan, seperti sabun cuci tangan, hand sanitizer, tisu, dan masker akan menjadi barang yang wajib dibawa oleh para wisatawan.
Dalam merespon kebutuhan tersebut, destinasi wisata dan area publik harus peduli dan selalu menerapkan prosedur kebersihan dan physical distancing. Prosedur yang ketat dan berkesinambungan ini harus menjadi prioritas seluruh industri pariwisata.
Pasalnya, aspek kebersihan akan menjadi salah satu pertimbangan esensial saat pengunjung memilih tempat wisata, seperti restoran dan hotel.
Baca Juga: Wisata di Gunungkidul Mulai Ramai, Pengelola Ingatkan Protokol Kesehatan
Oleh karena itu, industri bisnis harus memerhatikan dan mengampanyekan standar kebersihan yang diterapkan, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas bisnis di mata wisatawan.