Lalu, seperti apa gambaran tren pariwisata pasca-Covid-19?
Batam Tourism Polytechnic (BTP), salah satu politeknik swasta di bidang pariwisata berbasis di Batam, Kepulauan Riau, mengulasnya dalam beberapa poin seperti yang telah Suara.com rangkum berikut ini;
Pertama, prosedur perjalanan yang lebih ketat. Protokol kesehatan pada berbagai moda transportasi diperkirakan akan terus berlanjut untuk menjaga kenyamanan para wisatawan.
Salah satu contoh yang paling mudah diamati adalah prosedur berpergian dengan pesawat.
Baca Juga: Hero For Nature Fun Learning Tour, Wisata Virtual dan Edukasi Biota Laut
Di Indonesia sendiri, sektor penerbangan kini mewajibkan para penumpang untuk menyertakan surat keterangan bebas Covid-19.
Meskipun prosedur ini diterapkan dalam masa Pembatasan Sosial Jarak Jauh (PSBB), peraturan ini mungkin akan menjadi salah satu persyaratan wajib di masa depan.
Melihat pentingnya dokumen kesehatan penumpang, bandara dituntut untuk turut mengembangkan pelayanannya dengan menyediakan pemeriksaan dan tes kesehatan secara langsung, khususnya pada bandara dengan destinasi wisata yang populer.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa bandara yang telah menyediakan layanan rapid test, seperti Yogyakarta International Airport, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Husein Sastranegara, Bandara Supadio, dan Bandara Minangkabau.
Dengan begitu, kita dapat menyimpulkan bahwa kegiatan wisata pasca-Covid-19 akan menjadi lebih kompleks.
Baca Juga: Wisata di Gunungkidul Mulai Ramai, Pengelola Ingatkan Protokol Kesehatan
Wisatawan akan membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mempersiapkan diri, mulai dari pemeriksaan kesehatan hingga menyediakan waktu tambahan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan di bandara.