Suara.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha yang identik dengan pemotongan hewan kurban, berbagai ide telah disiapkan untuk mengolah daging tersebut. Salah satu yang paling umum tentunya ialah sate.
Bicara soal ate Chef Stefu Santoso, Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group mengatakan banyak orang melakukan kesalahan saat memasak sate, yaitu terlalu banyak minyak atau margarin.
"Dalam memasak sate biasanya yang terjadi orang banyak sekali mempergunakan mentega atau minyak dibanyakin dengan tujuan tidak lengket," ujar Chef Stefu dalam diskusi Kulwap bersama awak media beberapa waktu lalu.
Alih-alih menggunakan banyak minyak atau margarin, chef yang juga president of association of culinary professionals itu mangatakan lebih baik konsenterasi pada panasnya bara api atau pangangan sebelum akhirnya meletakkan daging di atasnya.
Baca Juga: Idul Adha Tepat di Hari Jumat, Apakah Tetap Wajib Salat Jumat?
"Dan jangan terlalu banyak diberikan minyak atau mentega," katanya.
Jika tetap membandel menggunakan banyak minyak atau margarin, dengan alasan agar gurih dan sebagainya, Chef Stefu lantas mengingatkan ancaman daging sate yang malah menjadi gosong.
"Karena biasanya pada saat proses dibakar menteganya leleh dan akan menetes ke dalam bara sehingga apinya akan naik dan menjilat ke seluruh bagian daging dan daging akan hitam. Itu efek yang paling utama," terangnya.
Selain itu, berbeda dari biasanya, daging kurban adalah daging yang fresh karena baru dipotong. Jadi saat memilih olahan sate sesaat daging baru dipotong, maka bersiaplah daging akan lebih keras dari biasanya.
"Meskipun kadang usianya sudah muda. Cuma karena dipotongnya fresh kemudian langsung dimasak (jadi sate), biasanya agak sedikit keras," tutupnya.
Baca Juga: 7 Tradisi Unik Iduladha di Indonesia, Ada Manten Sapi Sebelum di Sembelih