Suara.com - Hari raya Iduladha identik dengan stok daging kurban yang melimpah. Biasanya, begitu daging kurban dibagikan, kita dengan sigap akan langsung mengolahnya menjadi sate.
Tapi tunggu dulu, jangan buru-buru mengolah daging kurban menjadi sate! Chef Stefu Santoso, Executive Chef Aprez Catering by Amuz Group mengungkap jika daging kurban yang baru dipotong dan langsung dibuat sate merupakan kesalahan.
"Kesalahan memasak dalam membuat sate tentu saja karena daging kurban terlalu fresh, ya," ujar Chef Stefu dalam Kulwap Diskusi bersama awak media beberapa waktu lalu.
Daging kurban yang masih fresh karena baru dipotong, dapat membuat tekstur daging menjadi keras saat dibuat sate. Hal ini juga berlaku pada hewan kurban berusia muda.
Baca Juga: Tanpa Plastik! Ini Rekomendasi 5 Wadah Daging Kurban yang Ramah Lingkungan
Sementara itu, mengutip Safe Food, disebutkan jika semua daging mentah berpotensi mengandung bakteri. Ini tidak lepas dari proses memasak dan memotong daging itu sendiri.
Misalnya, ketika daging dicincang atau ditusuk, tindakan ini bisa menghantarkan bakteri ke dalam daging.
Maka solusinya, jika daging akan disimpan dalam waktu lama, simpan pada suhu di bawah 0 derajat celcius. Lalu jika akan dimasak, pastikan daging mencair dengan baik.
Cara mencairkannya dengan meletakkan daging di wadah paling bawah lemari es. Dibiarkan selama 24 jam per 2,5 kilogram daging.
Nah, ketika daging mencair, ia akan mengeluarkan cairan. Cairan inilah yang bisa menyebarkan bakteri ke semua makanan, jadi pastikan tetesannya tidak mengenai makanan lain.
Baca Juga: Catat, Ini Rahasia Simpan Daging Kurban Agar Tetap Segar dan Tahan Lama
Pastikan juga daging mentah diolah dalam kurun waktu 24 jam setelah dicairkan. Pastikan juga menggunakan suhu panas tinggi saat memasak untuk mematikan bakteri.