Suara.com - Sebuah hubungan yang sehat tentunya jauh dari aksi kekerasan, baik secara fisik maupun verbal. Sayangnya, kekerasan verbal jauh lebih sulit dideteksi dibandingkan kekerasan fisik.
Padahal, aksi kekerasan verbal juga dapat membawa dampak buruk terhadap kesehatan mental seseorang. Melansir Your Tango, 1 dari 4 remaja perempuan melaporkan jika mereka mengalami kekerasan verbal dalam hubungan asmara.
Selama ini, seseorang cenderung tidak yakin bahwa mereka adalah korban kekerasan verbal. Wajar, kekerasan verbal tidak membawa dampak fisik yang bisa terlihat jelas.
Sebelum kamu terjebak dalam hubungan tidak sehat, simak 5 tanda bahwa pasanganmu kerap melakukan kekerasan verbal berikut.
Baca Juga: Model Seksi Ini Putus dari Pemain Bola Terkenal, Alasannya Bikin Nyesek
1. Kamu selalu berpikir sebelum berbicara dengannya
Tidak ada yang salah dengan berpikir sebelum berbicara. Namun, lain halnya jika kamu takut mengatakan hal yang salah atau takut dimarahi pasangan.
Biasanya, rasa takut ini muncul jika pasanganmu kerap memberikan nama panggilan yang merendahkan atau mengejek.
2. Kamu tidak ingat kapan terakhir kali bersenang-senang
Teman-temanmu yang lain sibuk melewatkan waktu dengan bahagia. Namun, saat ditanya, kamu tidak bisa ingat kapan terakhir kali bersenang-senang.
Baca Juga: Serius Jalani Hubungan Asmara, 5 Tanda Pasangan Siap Berkomitmen
Sebaliknya, kamu hanya ingat momen-momen buruk seperti pertengkaran, perkelahian, atau mendengarnya berteriak padamu. Kamu juga takut bahagia karena berpotensi membuatnya marah.
3. Kata-katamu selalu dipelintir
Pasangan yang kerap melakukan kekerasan verbal jago dalam memutarbalikkan kata-kata. Saat kamu menyalahkan dirinya, dia akan balik memanipulasi agar kamu merasa bersalah.
Akibatnya, kamu tidak bisa memulai percakapan yang sehat. Apa pun yang terjadi, kata-katamu selalu dipelintir agar menguntungkannya.
4. Intuisimu mengatakan ada sesuatu yang salah
Jangan meragukan intuisimu. Jika kehadirannya membuatmu takut atau ingin kabur, maka kamu harus waspada.
Bisa jadi, kamu sudah menjadi korban kekerasan verbal tapi tidak sadar karena sudah dimanipulasi.
5. Dia bersikap pasif-agresif
Terakhir, hati-hati jika pasanganmu kerap bersikap pasif-agresif. Waspadai pula pasangan yang sering memakai alasan bahwa dia "cuma bercanda".
Hal ini dilakukan untuk membuatmu kehilangan rasa percaya diri. Seiring berjalannya waktu, kamu akan merasa bahwa kata-kata pasanganmu benar dan kamu adalah pihak yang salah.