Haneen Hossam sendiri pernah ditangkap pada April lalu karena salah satu videonya. Dalam video itu, Haneen mengajak perempuan lain bekerja sama membuat konten video untuk memperoleh uang.
Sayang, pihak berwenang menganggap video tersebut sebagai ajakan untuk menjual tubuh. Haneen pun ditangkap, tapi sempat dilepaskan lagi.
Penangkapan influencer perempuan muda di Mesir ini menuai kritikan dari aktivis HAM. Banyak yang menyebut penangkapan tersebut sebagai "pelanggaran atas kebebasan beropini dan berekspresi".
Di sisi lain, parlemen Mesir bersikeras meminta pemerintah untuk melarang aplikasi TikTok karena dianggap mempromosikan hal-hal tidak senonoh dan seksual.
Baca Juga: Kena Getahnya! Penyanyi Ini Positif Covid-19 Setelah Remehkan Virus Corona
Mesir sendiri telah mengesahkan hukum cybercrime pada tahun 2018 silam. Di bawah hukum tersebut, siapa pun yang mengunggah konten berbau kejahatan di media sosial dapat dipenjara dua tahun dan didenda 300.000 pounds Mesir.