Suara.com - Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan sehubungan dengan acara pernikahan di tengah pandemi virus corona. Salah satunya adalah jumlah tamu undangan yang harus dikurangi.
Di Inggris, pasangan yang menikah hanya boleh mengundang maksimal 30 orang tamu. Akibatnya, banyak yang memilih menunda pernikahan atau membatalkan undangan.
Meski begitu, ada juga yang tetap ingin melangsungkan pernikahan. Salah satunya adalah pasangan anonim ini.
Melansir The Sun, pasangan ini rupanya mengundang kontroversi karena kebijakan mereka soal tamu undangan. Pasalnya, mereka membagi tamu menjadi 3 kategori berdasarkan tingkat kepentingan.
Baca Juga: Halu Level Dewa, Wanita Ini Nekat DP Mahar Nikah Meski Belum Tahu Jodohnya
Dalam undangan yang dibagikan di Reddit tersebut, terlihat jika pasangan pengantin menjelaskan bahwa tamu di kelompok A harus segera mengonfirmasi kehadiran.
Jika ada tamu di kelompok A yang tidak bisa hadir, barulah pasangan ini akan mengundang tamu dari kelompok B dan C.
"Untuk teman dan keluarga, tolong pahami bahwa jumlah tamu yang bisa diakomodasi di venue kami terbatas," tulis pasangan tersebut dalam undangan pernikahan mereka.
"Meski kami ingin kalian semua hadir di hari besar ini, kami terpaksa membagi tamu menjadi kelompok-kelompok untuk memastikan kapasitas tamu tidak melebihi batasan."
Dalam undangan, ditulis pula jika tamu kelompok A harus segera melakukan RSVP. Sementara, tamu kelompok B dan C diminta untuk mengecek status kehadiran di laman website khusus pernikahan pasangan ini.
Baca Juga: Pasangan Ini Nikah di Perbatasan Gegara Pandemi, Terhalang Seutas Pita
Pasangan pengantin ini juga meminta agar orangtua tidak hadir membawa anak-anak. Sementara, tamu yang masih single tidak boleh membawa teman atau pasangan.
Sejak dibagikan, undangan pernikahan tersebut langsung dikecam. Meski pasangan ini telah mengikuti protokol kesehatan di era pandemi, banyak yang kesal dengan pengelompokkan yang ada.
"Aku tidak paham kenapa kalian tidak bisa menunggu orang-orang di kelompok A mengonfirmasi, baru menghubungi kelompok B setelahnya," kritik warganet yang tidak setuju dengan cara pengantin memperlakukan tamu.
"Covid atau tidak, mengelompokkan orang berdasarkan prioritas dan memberitahu apa kelompok mereka adalah sesuatu yang tidak sopan. Aku tidak mau diundang ke pernikahan jika aku hanya pengganti orang lain," tambah warganet.
Di sisi lain, ada pula yang menulis jika cara ini banyak dilakukan saat pandemi Covid-19.
"Ini merupakan sesuatu yang umum karena Covid. Grup A adalah keluarga, grup B adalah tante, om, dan sepupu. Lalu grup C adalah teman dan rekan kerja."
"Perencana pernikahan menyuruhku untuk melakukan ini, tapi aku memilih membatalkan pernikahan," imbuh warganet lain yang tidak setuju.