Suara.com - Makser kain telah menjadi benda yang tak boleh kita lupakan ketika keluar dari rumah. Masker kain tiga lapis diyakini cukup untuk mencegah diri dari paparan virua corona.
Setidaknya, masker kain mencegah partikel virus mendarat langsung di wajah dan masuk ke sistem tubuh. Tapi bukan berarti kain apa pun bisa digunakan untuk bahan masker.
Sebuah studi dari perusahaan sosial berbasis di Asia menemukan bahwa kain denim, kanvas, dan katun memiliki filtrasi terbaik.
Berdasarkan penelitian lain yang diterbitkan oleh American Chemical Society (ACS) pada bulan April, para peneliti menemukan bahwa satu lapisan kain katun yang dijahit rapat lalu ditumpuk dengan dua lapisan sifon poliester spandex, kain tipis yang sering digunakan dalam gaun malam, dapat menyaring sedikitnya 80 persen partikel aerosol yang lebih kecil dari 300 nm. Diketahui, partikel virus corona memiliki diameter rata-rata 125nm.
Baca Juga: Lepas Masker, Presiden Brasil: Saya Tidak Punya Masalah Kesehatan
Namun, mengganti sifon dengan kain sutera atau kain flanel juga dapat menghasilkan yang serupa.
Dikutip dari Asia One, kain sifon diyakini bisa jadi lapisan yang efektif untuk diselipkan ke dalam masker. Sifon tidak akan menganggu napas mengingat tipisnya kain tersebut.
Penelitian itu juga menemukan bahwa sifon dan kain serupa lainnya, seperti sutra, memiliki muatan elektrostatik yang dapat menghilangkan partikel.
"Karena kain katun yang dijahit rapat berfungsi sebagai penghalang terhadap partikel, kombinasi sifon dan lapisan kapas baik untuk penyaringan virus dan elektrostatik," kata para peneliti
ACS merekomendasikan masker kain dibuat dari kombinasi dengan dua lapis sutera atau sifon.
Baca Juga: Alami Kejadian Pahit, Pria Ini Ciptakan Masker yang Berguna Bagi Orang Tuli
Meski begitu, ada hal paling penting harus diperhatikan untuk memastikan bahwa masker efektif untuk perlindungan pemakai.