Wisata di Gunungkidul Mulai Ramai, Pengelola Ingatkan Protokol Kesehatan

Selasa, 28 Juli 2020 | 18:30 WIB
Wisata di Gunungkidul Mulai Ramai, Pengelola Ingatkan Protokol Kesehatan
Gapura Gunungkidul. [@exploregunungkidul / Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelola wisata di Gunungkidul, Yogyakarta, mengingatkan pengunjung untuk tidak melupakan protokol kesehatan, di tengah adaptasi kebiasaan baru.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, protokol kesehatan harus ditaati karena setiap pengunjung yang datang akan dicek suhu tubuhnya hingga wajib menggunakan masker.

Selain itu, di setiap destinasi juga disediakan fasilitas cuci tangan hingga memberikan akses keluar masuk yang berbeda bagi pengunjung.

Jam operasional maupun jumlah pengunjung di destinasi pun dibatasi. Di kawasan Pantai Baron, jumlah kunjungan dibatasi sebanyak 5.000 orang per harinya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tegur Demonstran Tak Indahkan Protokol Kesehatan

"Ini juga berlaku bagi destinasinya karena kapasititasnya dibatasi separuh dari kuota normal," tutur Asti.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengatakan, sudah ada 25 destinasi wisata yang telah diuji coba untuk dibuka.

Jumlah ini merupakan akumulasi dari objek wisata di Bumi Handayani mulai dari sektor pantai, penggunungan, susur sungai, hingga destinasi wisata lainnya.

Sejak dibuka kali pertama pada Senin (22/6/2020) hingga sekarang, dilansir HarianJogja.com -- jaringan Suara.com, total kunjungan mencapai 100.089 wisatawan.

Destinasi pantai masih menjadi primadona karena mayoritas kunjungan banyak dilakukan ke kawasan pesisir.

Baca Juga: Warga Makassar Banyak Tak Patuhi Protokol Covid-19, Gubernur Sulsel Pusing

Ia mengungkapkan, pandemi Covid-19 sangat berdampak di sektor wisata. Selama beberapa bulan, objek wisata ditutup, sehingga berpengaruh terhadap target PAD yang dimiliki Dinas Pariwisata.

"Sekarang sudah mulai ada pemasukan. Total selama uji coba PAD yang masuk sebesar Rp842.983.075," kata mantan Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI