Suara.com - Pandemi virus corona tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, banyak bidang usaha yang terpaksa tutup dan gulung tikar akibat penyakit ini.
Menariknya, meski banyak perusahaan yang tutup, di sisi lain justru muncul usaha kecil dan menengah dari para anak muda. Mayoritas dari mereka memanfaatkan kreativitasnya untuk bisa tetap bertahan di tengah pandemi ini.
Tentu tidak mudah untuk selalu memiliki kreativitas yang bisa dikonversi menjadi rupiah. Dalam webinar bertajuk "Karya Anak Muda: Kontribusi di Masa Pandemi" yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan UNICEF, Pendiri dari OMG Consulting, Yoris Sebastian memberikan tips memicu kreativitas bagi anak muda di tengah pandemi.
"Menurut saya yang pertama rajin baca. engga ga suka baca, rajin nonton video di sosial media banyak," ujar Yoris saat memaparkan materi, Selasa, (28/7/2020).
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Ganggu Ketahanan Pangan di Indonesia, Apa Solusinya?
Menurutnya di media sosial sendiri memiliki banyak informasi mulai dari yang sifatnya menghibur hingga edukatif. Anak muda, lanjut Yoris, hanya tinggal perlu memilih konten yang bisa memicu kreativitasnya.
"Kalau mengkonsumsi yang sifatnya informasi itu bisa kreativitas itu banyak peluang. Misalnya di Yogyakarta ada yang beresin kamar kosan dengan begitu bisa memberi inspirasi dan dia lakukan," kata dia.
"Jadi dari awalnya meniru bisa kreativitas sendiri akhirnya bisa menimbulkan kreativitasnya, dan itu jadi pemicu supaya terjangkit kreativitasnya."
Selain itu, ia juga meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan bibit-bibit usaha dari para anak muda. Menurutnya, penting untuk menciptakan ekosistem yang baik bagi anak muda untuk menumbuhkan rasa kreativitasnya.
Dengan begitu, makin banyak anak muda yang menghasilkan produk kreativitas di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tampil Perdana, Musikal di Rumah Aja Tayangkan Cerita Rakyat Malin Kundang