Suara.com - Jika Anda kerap menikmati kuliner ketika berjalan-jalan di Pulau Jawa, tentu sudah tak asing lagi ketika menyaksikan makanan yang dibungkus menggunakan daun pisang bukan?
Entah mengapa, rasa makanan yang dibungkus menggunakan daun pisang ini biasanya terasa lebih sedap ketika disantap. Sebut saja pecel pincuk, nasi bakar, jajanan lemper dan masih banyak lagi lainnya.
Namun tahukan Anda, ternyata terdapat 8 jenis tradisi membungkus makanan menggunakan daun pisang lho, di Pulau Jawa.
Hal ini diungkapkan kembali oleh akun Twitter @RcRudyCakra beberapa waktu yang lalu. Pria ini bahkan mengunggah foto dari jenis-jenis tradisi membungkus makanan menggunakan daun pisang tersebut.
Baca Juga: Begini Cara Membuat Lontong Daun Pisang untuk Disantap Saat Lebaran
"Ternyata ada artinya ya," tulis akun Twitter @RcRudyCakra dikutip Suara.com, Selasa (28/7/2020)
Dari cuitannya, terungkap bahwa ada 8 tradisi membungkus makanan dengan daun pisang, mulai dari pincuk, takir, samir, sumpil, tum, tempelang, hingga pinjung.
Fungsinya juga berbeda-beda, pincuk biasanya dibua mengerucut dengan sematan lidi, dan biasanya digunakan untuk pecel dan sajian lainnya seperti sate.
Kalau sudi, biasanya daun pisang dibentuk melingkar dan ujungnya sedikit lancip dan biasanya digunakan untuk tempat lauk kering.
Lain halnya dengan takir, bentuknya sengaja dibuat mirip mangkok berbentuk kotak untuk menampung jajannan pasar, hingga makanan berkuah.
Baca Juga: Tak Mampu Beli Buku, Siswa Ini Terpaksa Menulis Pelajaran di Daun Pisang
Berikutnya ada samir yang diletakkan di atas besek atau piring sebagai wadah jajan pasar atau pecel. Lalu ada sumpil, pembungkus makanan yang berbentuk segitiga ddengan disematkan lidi untuk membungkus tempe.