Suara.com - Geliat pariwisata di sejumlah daerah mulai bangkit, seiring adaptasi normal baru yang diterapkan di Bali. Terkait hal ini, Gubernur Bali I Wayan Koster mengingatkan masyarakat soal pentingnya protokol kesehatan.
Dilansir ANTARA, Koster mengatakan protokol kesehatan penting dilakukan dalam tatanan kehidupan Bali era baru, sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi dan sektor kemasyarakatan lainnya.
"Selalu ingat pakai masker, jaga jarak dan terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam menjalankan aktivitas," kata Koster saat acara penyerahan bantuan untuk masyarakat Kabupaten Jembrana.
Bantuan yang diserahkan itu berupa 578 paket bahan pokok, 100 alat pelindung diri (APD), 30 kotak alat tes cepat, jarum pengambil darah, 15 kotak alkohol untuk swab ditambah 100 masker N95.
Baca Juga: Unjuk Rasa Menolak Rapid Test dan Swab Test Covid-19 di Bali
Koster mengatakan Pemprov Bali terus bekerja bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19, di sisi lain juga berupaya memulai memulihkan perekonomian dan sektor-sektor kemasyarakatan lain. Hal ini menurutnya sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Bapak Presiden yang mengundang saya langsung di Istana Bogor, menyampaikan dua hal ini harus dijalankan. Penanganan Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi. Dua-duanya harus dijalankan dengan baik. Protokol kesehatan tetap dijaga namun ekonomi masyarakat harus sudah mulai berjalan. Warung-warung mulai dibuka sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan mereka," ujarnya.
Koster mengemukakan, dalam upaya pemulihan ekonomi, Bali telah menyiapkan berbagai rencana melalui apa yang dinamakan Tiga Tahapan Penerapan Tata Kehidupan Era Baru Provinsi Bali. Untuk tahapan pertama telah mulai diberlakukan pada 9 Juli 2020 yang ditandai dengan mulainya aktivitas pariwisata untuk masyarakat lokal.
Selanjutnya tahapan kedua akan dimulai pada 31 Juli 2020, dalam dekat ini yang ditandai dengan pembukaan pariwisata domestik.
"Sebelum nantinya kita menuju tahapan ketiga, 11 September mendatang, untuk pembukaan pariwisata internasional," ucapnya.
Baca Juga: Pengolahan Pupuk Kompos Berbasis Desa Adat di Bali
Dalam kesempatan itu, Gubernur Koster juga mengapresiasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Jembrana yang menjadi daerah dengan kasus terendah di Pulau Dewata.
"Untuk itu saya sebagai gubernur mendukung langkah yang dilaksanakan Bapak Bupati beserta jajaran. Kabupaten Jembrana paling sedikit kasus positifnya serta angka kesembuhannya tinggi," ujarnya.
Di sisi lain, Gubernur Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga mengapresiasi kerja keras masyarakat khususnya Satgas Gotong Royong Desa Adat yang bekerja tanpa kenal lelah dalam meminimalisasi penularan Covid-19 di Bali.
"Penanganan Covid-19 di Bali mendapatkan pujian dari pemerintah pusat. Angka kesembuhan pun peringkat kedua secara nasional setelah Sumbar (Sumatera Barat, red). Saya juga mengajak masyarakat untuk mengikuti pararem (aturan adat) pencegahan Covid-19 yang telah diterapkan desa adat, juga jangan henti-hentinya berdoa agar pandemi ini cepat berakhir dan semuanya bisa bergairah lagi seperti dulu," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Bali yang telah turun langsung ke Gumi Makepung itu untuk menyalurkan bantuan kepada warganya.
"Semoga protokol kesehatan dan Tata Kehidupan Era Baru yang dicanangkan Bapak Gubernur bisa berjalan baik, dan Jembrana yang menjadi daerah terendah dalam penyebaran Covid-19, dan Bali secara keseluruhan bisa terbebas sepenuhnya," ujarnya.