Tak Selamanya Buruk, Ini 7 Alasan Kamu Boleh Jadi Pelaku Ghosting

Kamis, 23 Juli 2020 | 19:20 WIB
Tak Selamanya Buruk, Ini 7 Alasan Kamu Boleh Jadi Pelaku Ghosting
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istilah ghosting atau hilang tanpa kabar sudah tidak asing didengar. Selama ini, ghosting identik dengan citra yang buruk dan negatif.

Ghosting juga biasanya dihubungkan dengan hubungan asmara. Tidak heran, banyak yang sakit hati saat menjadi korban ghosting.

Padahal, ghosting juga bisa berlaku di dunia pertemanan. Selain itu, ghosting tidak selamanya buruk dilakukan.

Melansir laman Your Tango, ada beberapa situasi yang mengizinkanmu untuk menjadi pelaku ghosting dan memutus kontak lebih dulu.

Baca Juga: Pasanganmu Suka Mengungkit Masa Lalu? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Jika hal-hal di bawah ini terjadi padamu, jangan takut dicap buruk meski kamu melakukan ghosting.

Ilustrasi pengguna aplikasi kencan online. [Shutterstock]
Ilustrasi pengguna aplikasi kencan online. [Shutterstock]

1. Kamu dan dia belum pernah bertemu di dunia nyata

Situasi pertama ini berlaku baik dalam hal kencan maupun pertemanan. Jika kamu hanya mengenalnya lewat dunia maya dan merasa ragu, kamu berhak memutuskan hubungan.

Itu sah-sah saja dilakukan, terlebih jika ada kemungkinan bahwa orang yang kamu temui di dunia maya tidak benar-benar peduli padamu.

2. Ada kejadian buruk di kencan pertama

Baca Juga: 7 Sebab Pria Mendadak Bosan dalam Hubungan Asmara, Cintanya Cuma Pura-Pura?

Kamu boleh memutuskan kontak jika kencan pertama kalian tidak berjalan lancar. Misalnya saja, orang yang kamu temui berlaku tidak sopan atau membuatmu sakit hati.

Hal ini perlu kamu lakukan sebelum terjebak lebih dalam dengan seseorang yang salah.

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. (Shutterstock)
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. (Shutterstock)

3. Mereka suka melakukan kekerasan atau pelecehan

Jika teman atau kekasihmu mendadak melakukan kekerasan atau pelecehan, jangan ragu untuk meninggalkannya tanpa kabar.

Biasanya, orang-orang macam ini punya kecenderungan bersifat obsesif. Daripada tersakiti, jauh lebih baik jika kamu menjadi pelaku ghosting. Besar kemungkinan, dia juga tidak akan mendengarkan penjelasanmu.

4. Mereka berbohong

Mungkin, kamu adalah tipe orang yang tidak suka dibohongi. Jika tidak, kebohongan yang dia lakukan tergolong parah.

Jika hal ini terjadi, kamu boleh meninggalkannya tanpa penjelasan. Seharusnya, mereka juga paham kenapa kamu sakit hati.

5. Kamu punya firasat buruk soal dirinya

Ada kalanya, kamu harus mendengarkan firasat buruk yang ada. Dengan begitu, kamu bisa menghindari drama atau menjadi korban hubungan tidak sehat.

Firasat buruk muncul bukan tanpa alasan. Jika kamu punya firasat bahwa dia akan melakukan hal-hal buruk, maka ikutilah kata hatimu.

Mungkin saja, dia sudah mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman. Hanya saja, kamu belum benar-benar menyadarinya.

Lelaki dan perempuan sedang bertengkar. (Shutterstock)
Lelaki dan perempuan sedang bertengkar. (Shutterstock)

6. Mereka sudah melanggar batas

Setiap orang punya batasan mereka masing-masing. Jika orang yang baru pertama kali kamu temui sudah melanggar batas, kamu berhak meninggalkannya.

Dengan begitu, kamu tidak membuang-buang tenaga dan bisa menghindari rasa kecewa di masa depan.

7. Dia tidak mau memberikan kejelasan

Terakhir, jangan ragu untuk lebih dulu melakukan ghosting jika dia tidak mau memberikan kejelasan. Bukan cuma dalam hal asmara, ini juga berlaku untuk urusan pertemanan.

Jika temanmu suka mengabaikanmu atau tidak lagi peduli padamu, kamu bebas untuk pergi alih-alih merasa sakit hati.

Ingat, kamu juga berhak dihormati dan mendapat penjelasan dari orang-orang yang sudah menyakitimu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI