Miris, Banyak Hewan Terlantar dan Kelaparan Akibat Pandemi Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 23 Juli 2020 | 16:33 WIB
Miris, Banyak Hewan Terlantar dan Kelaparan Akibat Pandemi Covid-19
Ilustrasi hewan terlantar dan kelaparan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi virus corona atau Covid-19 tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga pada hewan atau satwa liar. Sebelumnya banyak dilaporkan hewan-hewan yang kelaparan akibat pandemi yang melanda seluruh dunia.

Dalam siaran pers yang diterima Suara.com Kamis, (23/7/2020), juru bicara Animals Australia Kata Louise Bonomi, mengatakan bahwa ketika perbatasan ditutup dengan cepat dan perjalanan internasional terhenti, hal itu memperburuk situasi hewan. Terutama untuk hewan penangkaran dan pekerja yang perawatan dan pemeliharaannya tergantung pada pendapatan wisatawan.

Ilustrasi kawanan gajah Thailand.[Katie Hollamby/Pexels]
Ilustrasi kawanan gajah Thailand.[Katie Hollamby/Pexels]

“Sekarang, berbulan-bulan memasuki pandemi kita masih mendengar dari rekan-rekan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, bahwa situasinya benar-benar mengerikan dengan banyak hewan kelaparan dan ditinggalkan di jalanan," kata Louise.

Ia menjelaskan, dalam banyak kasus, hewan yang menghasilkan pendapatan untuk pemiliknya sekarang dianggap 'tidak berharga', karena industri pariwisata global terhenti. Bali dan Kepulauan Gili telah sangat terpengaruh oleh ini, mengingat ketergantungan besar ekonomi mereka pada pariwisata.

Baca Juga: Kebun Binatang London Alami Krisis, David Attenborough Galang Donasi

Sementara itu, hal serupa juga disampaikan oleh Drh Sasa Vernandes, Pemimpin Tim dan International Animals Indonesia dan dokter hewan. Ia mengatakan bahwa ekonomi, yang didominasi oleh sektor pariwisata, telah dihancurkan oleh Covid-19.

“Ini memengaruhi stabilitas penyelamat dan penyintas hewan untuk melakukan aktivitas mereka karena sebagian besar dari mereka telah kehilangan pekerjaan, tetapi hewan masih sangat bergantung pada mereka bertahan," kata Sasa.

“Kami juga menemukan anjing yang kemungkinan besar ditinggalkan oleh pemiliknya dan ditinggalkan di tempat umum tempat-tempat seperti pantai dan tanah kosong. Ini telah menciptakan masalah baru di Bali, terutama sebagai
rabies adalah endemik di pulau itu."

Khawatir dengan tingkat yang pandemi Covid-19 yang berdampak pada hewan, organisasi perlindungan hewan Australia, Hewan Australia, telah membentuk program hibah darurat untuk memberikan dukungan kritis di tempat yang paling dibutuhkan, termasuk di Indonesia.

Program Hibah Darurat Global telah memberikan hibah kepada 35 kelompok perlindungan hewan di seluruh dunia termasuk di Bali, Jakarta, Lombok, dan Kepulauan Gili di Indonesia.

Baca Juga: Sudah Buka Kembali, Intip Serunya Suasana di Kebun Binatang Ragunan

“Oleh karena itu, program pendanaan darurat benar-benar membawa dampak yang baik pada keadaan yang sangat sulit ini waktu. Dana tersebut memberi harapan baru bagi penyelamat dan pengumpan hewan untuk melanjutkannya
kegiatan yang indah dalam membantu hewan-hewan di Bali," ujar Sasa. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI