Begini Cara Ajarkan Konsep Uang Kepada Anak Menurut Perencana Keuangan

Kamis, 23 Juli 2020 | 11:39 WIB
Begini Cara Ajarkan Konsep Uang Kepada Anak Menurut Perencana Keuangan
Ilustrasi uang dan corona
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, Kamis 23 Juli 2020 diperingati sebagai Hari Anak Nasional atau HAN. Sejumlah perayaan dilakukan untuk memperingati hari spesial yang dibuat khusus untuk menghormati hak anak-anak di Indonesia. 

Dalam rangka HAN, perencana keuangan Prita Ghozie juga turut berbagi tips bagaimana orangtua bisa mengenalkan konsep uang sejak dini pada si kecil. 

Melalui unggahannya di Instagram, CEO & Co-Founder ZAP Finance ini mengunggah foto dirinya bersama buah hati, sambil menuliskan bahwa kebanyakan anak mungkin belum mengerti terkait konsep uang. Mengingat anak terbiasa dengan orangtua yang menyediakan ragam kebutuhan.

"Namun, berbagai penelitian juga menyimpulkan bahwa anak yang mengerti konsep keuangan sejak dini akan lebih mudah untuk mengatur keuangannya di masa mendatang. Oleh sebab itu, sejak arzie dan nizieta bisa berhitung, mulai aku selipkan konsep dasar nilai dan uang," lanjut dia dalam unggahan yang telah dilikes hingga lebih dari 3.800 orang itu. 

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Peringatan Hari Anak Nasional 2020, Tonton Pukul 09.00

Perempuan berhijab tersebut juga mengatakan, dari beberapa literatur yang dirinya baca, ada empat poin yang perlu diajarkan kepada anak tentang uang, yang ia simpulkan dan tuliskan di buku Make It Happen. Berikut daftarnya yang bisa Anda terapkan pada si kecil.

1. Earning Money
Prita Ghozie selalu memberi pengertian pada kedua anaknya bagaimana uang itu diperoleh. Ia mengatakan jika ada bahaya yang mungkin tidak orangtua sadari ketika mengajak anak ke ATM tanpa penjelasan, yakni mereka pikir itu mesin ajaib pencetak uang.

"Seringnya, anak hingga usia 12 tahun belum paham seberapa dahsyat orangtua harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan," jelas Prita.

2. Spending money
Sejak awal, dirinya tidak pernah melarang kedua buah hatinya untuk membelanjakan uang saku maupun uang hadiah. Uang, kata dia adalah alat tukar bukan alat penimbun kekayaan.

"Malahan aku harus ajarkan konsep alokasi berapa persen sih yang wajar untuk membelanjakan uang yang diperoleh. Wajar saja kan banyak first jobber yang "kaget" saat mendapat gaji pertama, lalu di-spend untuk hal-hal yang kurang berfaedah?" tulisnya.

Baca Juga: Waduh! Oknum Wartawan Tangerang Nekat Cetak Ribuan Lembar Dolar Palsu

3. Saving Money
Saat masih usia pra-sekolah, buah hati Prita memiliki celengan pribadi di rumah. Tapi, yang ia ajarkan adalah mereka harus punya tujuan yang jelas untuk celengan tersebut.

"Misalnya: Arzie mau beli mobil-mobilan dan Nizieta mau beli boneka Disney Princess. Lalu, memasuki usia SD, mereka membuka tabungan atas nama masing-masing ke Bank. Nah, gongnya, saat SMP, Kidzie sudah mulai belajar berinvestasi di emas dan reksa dana," kata Prita.

4. Giving Money
Jangan lupa, kata Prita ajarkan anak bahwa sebagian dari harta yang dimiliki adalah milik orang lain.

"Nah, Kidzie juga paham itu. Ajak anak untuk bisa sharing snack ke teman, lalu secara rutin bersedekah melalui kotak amal," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI