Suara.com - Jalur Pendakian Gunung Sindoro via Kledung akan dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (25/7/2020). Sebelumnya, jalur pendakian ini ditutup sejak pandemi dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Sambut new normal, maka pendakian sudah bisa dilakukan pendaki, dan jalur Kledung sendiri sudah dibuka simulasinya sejak 20 Juli lalu dan dibuka untuk umum lusa25 Juli.
Gunung Sindoro adalah salah satu gunung populer yang terletak di dua kabupaten, yakni Temanggung dan Wonosobo di Jawa Tengah. Dengan ketinggian 3.153 mdpl, Gunung Sindoro menjadi gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah. Karenanya, tak heran bila gunung ini selalu ramai oleh pengunjung yang ingin merasakan pendakian di jalur panjang dan penuh tantangan.
Kamu berencana untuk menikmati keindahan puncak Sindoro dalam waktu dekat? Yuk, cari tahu terlebih dulu informasi lengkap tentang Gunung Sindoro di bawah ini:
Baca Juga: Naik Gunung Saat Pandemi, Ketua APGI Sarankan Pilih Pendakian Singkat
Protokoller kesehatan
Kini juga pendaki diwajibkan untuk memakai masker, jaga jarak, membawa hand sanitizer dan peralatan makan hingga bekal sendiri. Dilakukan penyemprotan disenfektan, cuci tangan dan dilakukan mengecekan suhu.
Sambut wisata new normal, mendakilah dengan aman dan tetap menjaga kesehatan.
Padang Edelweiss
Pendakian ke Gunung Sindoro akan semakin menyenangkan karena kamu akan melewati sabana yang dipenuhi bunga edelweiss. Meski begitu, padang edelweiss baru akan kamu temui setelah melalui Pos 3 Gunung Sindoro.
Baca Juga: APGI Tak Sarankan Pendakian Meski Gunung Sudah Dibuka, Ini Alasannya
Keberadaan bunga edelweiss juga menjadi tanda bahwa kamu sudah dekat dengan puncak. Dan penting untuk diketahui pendaki dilarang memetik atau merusak bunga edelweiss saat berfoto.
Variasi trek
Pada pendakian menuju puncak Gunung Sindoro, kamu akan menemukan berbagai variasi trek. Dari base camp, kamu akan lebih dulu melalui jalur bebatuan yang tersusun rapi. Di sepanjang jalan, kamu akan melewati perkampungan warga, ladang sayuran warga, hingga akhirnya sampai di kebun tembakau yang sangat luas. Jadi perhatikan rute agar tidak tersesat.
Peraturan yang ketat
Agar pendakian lancar, kamu juga harus memperhatikan aturan pendakian di Gunung Sindoro. Berikut aturan pendakian Gunung Sindoro yang wajib kamu ketahui. Aturan ini sebenarnya ditetapkan untuk jalur pendakian via Tambi, namun mungkin juga tidak berbeda jauh dari jalur pendakian lainnya.
1. Membawa tisu basah: Denda Rp 1.025.000
2. Masuk tanpa izin: Denda dua kali harga tiket (HTM: Rp 15.000) dan 10 bibit pohon
3. Membuang sampah sembarangan: Denda 5 bibit pohon
4. Tidak membawa sampah turun: Denda 5 bibit pohon
5. Membuat api unggun: Denda 5 bibit pohon
6. Menebang pohon: Diserahkan kepada pihak berwajib dan denda 10 bibit
7. Membawa obat terlarang atau minuman keras: Disita
8. Membawa senjata tajam: Disita
9. Berbuat maksiat atau berzina: Diserahkan kepada pihak berwajib dan denda 10 bibit pohon
10. Mencuri: Diserahkan kepada pihak berwajib
11. Kencing di dalam botol dan ditinggalkan begitu saja: Denda 5 bibit pohon
12. Memetik bunga edelweiss: Denda 5 bibit pohon dan mengembalikan ke atas lagi
13. Membawa dan menyalakan kembang api: Denda 10 bibit pohon
14. Merusak dan mencorat-coret plang: Denda 5 bibit pohon
Pada 14 peraturan tersebut, biaya bibit pohon adalah Rp 50.000 per bibit. Harga itu meliputi harga bibit, biaya tanam, dan biaya angkut. Sementara senjata tajam akan disita jika panjangnya melebihi 30 cm. Selain itu, Gunung Sindoro juga terkenal dengan aura mistisnya, jadi jaga selalu tingkah laku dan ucapan kamu selama di sana.