Suara.com - Gerbang Neraka, biasa disebut warga sekitar, objek wisata di wilayah Turkmenistan berupa kawah gas yang mengobarkan api ini selalu berhasil membuat siapapun yang berkunjung pasti merinding.
Kawah gas Darvaza ini tadinya merupakan sebuah ladang gas alam yang runtuh menjadi lubang besar yang kemudian membuat tempat tersebut menjadi kawah gas alam.
Karena kawah tersebut mengandung gas metana, pada 1971 para ahli Geologi kemudian memutuskan untuk membakar kawah tersebut agar gas tidak menyebar hingga ke wilayah pemukiman warga.
Semenjak saat itu api yang ada di dalam kawah terus menyala hingga saat ini. Kawah gas Darvaza ini memiliki kedalaman kurang lebih 30 meter dengan diameter mencapai 69 meter.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Unik di Provinsi Kalimantan Selatan, Ada Pulau Monyet
Fenomena alam ini berhasil menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Kawah gas Darvaza. Terbukti, lokasi ini telah ramai dikunjungi oleh wisatawan sejak 2009.
Sebagian besar wisatawan datang ke Kawah gas Darvaza karena merasa penasaran dengan api abadi yang ada di wilayah Turkmenistan tersebut. Tak jarang beberapa wisatawan memutuskan untuk berkemah di wilayah sekitar kawah.
Sempat khawatir api tersebut akan menghabiskan gas di area sekitar kawah, mantan presiden Turkmenistan, Kurbanguly Berdymukhamedov pernah berencana untuk menutup dan memadamkan api di Kawah gas Darvaza pada tahun 2010.
Belum sempat terealisasi, di tahun 2013 peneliti bernama George Kourounis mencoba turun ke dalam Kawah gas Darvanza untuk mengambil sampel dan mempelajari, apakah ada mahluk hidup di dalam kawah tersebut.
Secara mengejutkan penelitian tersebut menunjukkan bahwa di dalam Kawah gas Darvanza terdapat jenis bakteri yang mampu bertahan di dalam suhu panas kawah.
Baca Juga: Sepi dan Asri, Gunung Bagus Yogya Jadi Alternatif Wisata New Normal
Di malam hari, Kawah gas Darvanza akan terlihat lebih indah karena cahaya apinya yang menyerupai gunung emas.