Hobi Minum Boba Setiap Hari, Remaja Ini Panik Mendadak Lumpuh

Rabu, 22 Juli 2020 | 20:05 WIB
Hobi Minum Boba Setiap Hari, Remaja Ini Panik Mendadak Lumpuh
Minum bubble tea. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Minuman buble tea semakin populer dan menjadi favorit banyak orang belakangan ini. Hanya saja, orang-orang sering kali lupa kalau kebanyakan mengonsumsi minuman dengan boba tentu tak baik untuk kesehatan.

Dampak buruk minum bubble tea salah satunya dialami seorang remaja 18 tahun asal China. Dia harus menjalani perawatan di rumah sakit setelah terlalu banyak minum milk tea dengan boba.

Dikutip dari News.com.au, remaja yang tidak diungkapkan namanya itu berasal dari Kota Foshan di provinsi selatan China, Guangdong, dilarikan ke rumah sakit terdekat setelah mengalami rasa sakit dan peradangan serius pada persendian tangan serta kakinya.

Dia mengaku mengonsumsi minuman boba setidaknya satu gelas sehari sebelum dirawat di rumah sakit karena gejala radang sendi. Hal itu menjadi perhatian dokter karena minuman tersebut mengandung kadar gula tinggi.

Baca Juga: Minum Boba Sehari Sekali, Remaja Ini Tak Bisa Gerakan Tangan dan Kaki!

Minuman bubble tea. (Pixabay/HIROAKI KANEDA)
Minuman bubble tea. (Pixabay/HIROAKI KANEDA)

Remaja itu panik saat dirinya mendadak tidak bisa menggerakan tangan dan kakinya. Ia seolah berubah menjadi batu karena tidak bisa berdiri akibat penumpukan kristal di persendiannya.

Gambar yang diperlihatkan rumah sakit menunjukkan bagaimana jari-jari di kedua tangannya membengkak beberapa kali dari ukuran normal.

"Saat pasien tiba, ia mengalami encok di keempat anggota tubuhnya yang berarti sudah tidak bisa berjalan," ujar rheumatologist residen Rumah Sakit Zheng Shaoling.

Dokter pun menjelaskan bahwa radang sendi umumnya muncul dengan gejala berupa rasa sakit, kemerahan, pembengkakan pada persendian dan kadar asam urat remaja yang sangat tinggi.

Minuman bubble tea. (Shutterstock)
Minuman bubble tea. (Shutterstock)

"Kami memberinya obat anti-inflamasi dan berhasil mengurangi angka asam uratnya sekitar setengah," ungkap dokter yang menangani remaja itu.

Baca Juga: Bobanya Ngambang, Kreasi Hemat ala Warganet Ini Bikin Geleng Kepala

Setelah serangkaian perawatan medis, remaja itu perlahan mulai bisa menggerakkan kakinya, berdiri, dan berjalan kembali. Meski begitu, tim medis masih perlu memantau kondisinya.

Sementara itu, ini bukan pertama kalinya boba yang berasal dari tepung tapioka dilaporkan memicu sejumlah masalah kesehatan. Sebelumnya, seorang remaja China lainnya disebut mengalami koma selama lima hari gara-gara kecanduan bubble tea.

Ada pula gadis asal Shanghai yang dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani perawatan menggunakan ventilator serta hemodialisis karena terlalu sering mengonsumsi minuman manis itu. Kadar gula darah perempuan dengan berat badan 125 kilogram itu bahkan 25 kali lebih tinggi dari biasanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI