Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat akses transportasi publik menjadi terbatas. Hal ini membuat penggunaan sepeda sebagai alat transportasi semakin.
Fenomena ini ternyata tak hanya terjadi di Indonesia. Di India, penjualan sepeda naik drastis selama pandemi Covid-19 berlangsung.
"Bisnis sedang booming, tapi datangnya sangat cepat dan mental saya lelah sekali," ujar Tarun Gupta, salah satu pemilik toko sepeda di Delhi Selatan, dilansir DW Indonesia.
Meski sebagian besar kota di India tidak ramah sepeda, pembelian sepeda untuk rekreasi terlihat meningkat tajam selama pandemi.
Baca Juga: Pencarian Sepeda Lipat di Google Indonesia Meningkat Tajam
Gupta dan rekannya menjalankan toko yang menjual sepeda dan aksesoris kelas atas di lingkungan mewah di Delhi Selatan. Bisnisnya sempat menderita selama diberlakukannya kebijakan lockdown yang diumumkan pada bulan Maret. Tapi kini kerugian itu sudah terbayarkan.
"Setiap tahun, dari Maret hingga Juni memang biasanya terjadi puncak penjualan sepeda. Namun dalam dua bulan terakhir, penjualan telah meningkat hingga lima kali lipat," ujar Gupta kepada DW.
Gupta membuka tokonya pada pukul 11 pagi. Namun dia mengaku sering terpaksa tutup saat malam telah larut karena pelanggan terus berdatangan. Dalam sehari tokonya bisa didatangi sekitar 50 hingga 60 pelanggan.
Beberapa pelanggan bersedia menghabiskan uang lebih dari Rp 13 juta untuk membeli sepeda dari Gupta. Sementara sepeda termurah di tokonya dijual seharga sekitar Rp 1 juta.
Dengan semakin menjamurnya pesepeda di kota-kota di India, orang-orang mulai membuat grup di media sosial untuk saling bertemu dan merencanakan perjalanan tur bersama. Salah satunya yaitu Gurpreet Singh Kharbanda yang tinggal di New Delhi. Ia membentuk sebuah grup sepeda pada awal Juli dan kini grup itu telah memiliki 90 anggota, sekitar 50 di antaranya adalah pengendara pemula.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Akan Menambah Jalur Sepeda
"Orang-orang ingin bisa rehat dari rutinitas yang monoton selama pandemi. Tapi tidak ada tempat untuk berjalan-jalan dan tidak ada pusat kebugaran," ujar Kharbanda kepada DW.