Suara.com - Yogyakarta punya banyak lokasi wisata menarik untuk dikunjungi. Mulai dari wisata alam sampai wisata budaya dan desa wisata semuanya ada di sini.
Salah satu destinasi liburan yang saat ini menjadi sorotan adalah Desa Wisata Gamplong yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Desa wisata yang satu ini punya banyak spot wisata menarik yang wajib kamu kunjungi ketika berlibur ke Yogyakarta.
Punya julukan 'Mini Hollywood', Desa Wisata Gamplong telah beberapa kali digunakan untuk syuting film lho!
Baca Juga: Trending di Twitter, 5 Wisata di Majalengka yang Instagramable
Penasaran kan, desa ini sudah pernah dipakai untuk syuting film apa aja? Berikut fakta-fakta seputar Desa Wisata Gamplong yang wajib kamu ketahui yang telah dirangkum Suara.com.
1. Dijadikan sebagai lokasi syuting film Sultan Agung dan juga film Bumi Manusia
Ternyata, Desa Gamplong awalnya telah digunakan sebagai lokasi syuting film Sultan Agung oleh sutradara Hanung Bramantyo.
Dirinya memilih lahan Desa Gamplong sebagai lokasi syuting karena areanya yang cukup luas dan jauh dari keramaian.
Rencananya Hanung Bramantyo akan melakukan syuting lagi di Desa Wisata Gamplong, desa wisata ini juga jadi tempat syuting film Bumi Manusia.
Baca Juga: Petualangan di Alam, 7 Gua Ini Bisa Jadi Destinasi Wisata Pilihan
2. Dihibahkan oleh Presiden Direktur Mustika Group, DR BRA Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum kepada masyarakat Indonesia
Lahan seluas 3 hektar ini telah dihibahkan oleh DR BRA Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum, pada 15 Juli 2018 sebagai wujud amanah sekaligus bentuk kepeduliannya membantu masyarakat sekitar Desa Gamplong.
Meskipun sudah berusia 90 tahun, DR BRA Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum masih ingin aktif berkontribusi kepada negara lewat film dengan tema sejarah.
3. Desa Wisata Gamplong ini diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo telah meresmikan Studio Alam Gamplong pada hari Minggu, 15 Juli 2018.
Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa nantinya diharapkan tempat ini akan banyak membantu masyarakat Desa Gamplong.
Lewat sambutan, dirinya juga turut mengapresiasi ide dan gagasan kreatif yang disampaikan oleh DR BRA Mooryati Soedibyo , S.S., M.Hum .
4. Awalnya lahan kosong, sekarang berhasil disulap menjadi studio dan lokasi wisata dengan latar belakang kawasan Indonesia pada zaman dahulu
Berawal dari lahan kosong, lokasi Desa Wisata Gamplong ini sekarang telah dipenuhi bangunan semi permanen ala Indonesia tempo dulu.
Mulai dari Kawasan Kampung Mataram, Kampung Pecinan, hingga bangunan lawas Benteng Holand ada di Desa Wisata Gamplong ini.
5. Merupakan pusat kerajinan penghasil kain tenun
Tak hanya bisa berfoto, di sini para wisatawan juga bisa melihat langsung kegiatan warga setempat yang membuat kerajinan dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Ternyata kegiatan ini telah turun-temurun dilakukan warga Desa Gamplong sejak tahun 1950. Mesin ini biasa digunakan oleh warga setempat untuk membuat kain stagen dan lurik khas Desa Gamplong.