Suara.com - Sebuah unggahan viral di media sosial Twitter yang membagikan kisah menyentuh seorang anak di saat-saat terakhir sang ibu.
Awalnya, akun @mhdksafa mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan seorang lelaki berusia 30 tahun yang sedang duduk di pinggir jendela rumah sakit, tempat ibunya dirawat karena virus Covid-19.
"Putra seorang perempuan Palestina yang terinfeksi Covid-19, (ia) naik ke kamar rumah sakit untuk duduk dan melihat ibunya setiap malam sampai dia meninggal," cuit pria yang bernama Muhammad Safa tersebut pada 19 Juli 2020.
Cuitannya pun sampai hari ini telah mendapat 127 likes dan 52,5 ribu retweet dengan tanggapan positif dari warganet.
Baca Juga: Viral Nenek di Jogja Dipaksa Anak Jual Salak, Warga: Sudah Sebulan Jualan
"Sungguh putra yang luar biasa. Membawa air mata ke mata saya dan benjolan di tenggorokan karena cinta dan kepedulian yang demikian," tulis seorang di bagian komentar.
"Ini sangat menyedihkan namun sangat inspiratif," kata yang lain.
Dilansir NDTV dari situs berita Al Nas, pria ini bernama Jihad Al-Suwaiti, seorang pemuda Palestina dari kota Beit Awwa di Tepi Barat.
Ia mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya dengan memanjat ke jendela Unit Perawatan Intensif di Rumah Sakit Negeri Hebron, tempat di mana ibunya dirawat karena virus Covid-19.
Pria itu mengatakan bahwa ia mencoba memasuki kamar rumah sakitnya ketika dia diberitahu tentang kondisi ibunya yang memburuk, tetapi tidak diizinkan untuk melakukannya. Untuk mengucapkan selamat tinggal, dia pun memanjat ke jendela rumah sakit.
Baca Juga: Viral Video Agnez Mo Sapa Sopir Ojek Online, Ramah Banget!
"Aku duduk tak berdaya di belakang jendela luar ruang perawatan intensif, mengawasi saat-saat terakhirnya," kata Jihad seperti dikutip oleh Arabic Post.
Sang ibu yang bernama Rasmi Suwaiti meninggal empat hari lalu pada Kamis malam di usianya yang ke 73 tahun tak lama setelah menerima kunjungan tak terduga dari putranya.
Rasmi Suwaiti diketahui memiliki sakit leukemia ketika dia dinyatakan positif virus tersebut dan telah menghabiskan lima hari di sana untuk menerima perawatan.