7 Menu Populer yang Salah untuk Sarapan

Senin, 20 Juli 2020 | 09:58 WIB
7 Menu Populer yang Salah untuk Sarapan
Makan sereal dan susu (Pixabay/ponce_photography)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sarapan jadi hal yang sangat dianjurkan oleh para ahli karena manfaatnya yang bisa memicu proses metabolisme tubuh dan membantu membakar lebih banyak kalori sepanjang hari.

Selain memicu proses metabolisme, sarapan juga memiliki manfaat lain, di antaranya memiliki index masa tubuh (BMI) lebih rendah, memiliki asupan kalsium dan serat harian yang lebih tinggi, juga bisa meningkatkan kinerja memori dan perhatian terbelih untuk anak usia sekolah.

Namun, ternyata beberapa menu yang dipakai untuk sarapan tidak baik untuk tubuh. Melansir dari Healthline, berikut 7 menu yang salah untuk sarapan.

1. Granola Bar

Baca Juga: Lututnya Sakit, Susi Pudjiastuti Tetap Semangat Siapkan Sarapan untuk Cucu

Bentuknya yang kecil dan mudah dibawa membuat Granola Bar jadi pilihan sarapan banyak orang.

Dibalik rasanya yang manis dan enak, granola bar tidak jauh berbeda dari permen. Hal ini karena beberapa produk memiliki kandungan gula tambahan yang tinggi ditambah madu dan juga sirup jagung.

Dari seluruh bahan yang digunakan, granola bar hanya mengandung sedikit protein dan serat.

2. Sereal

Sereal banyak digemari baik dewasa maupun anak-anak sebagai menu sarapan yang enak dan dinilai kaya gizi.

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona, Konsumsi Makanan Ini saat Sarapan Pagi!

Label yang menunjukkan kandungan nutrisi seperti vitamin A dan zat besi, faktanya saat diproses, sereal hanya mengandung sedikit biji-bijian utuh. 

Selain tidak mengandung biji-bijian utuh dan nutrisi yang lengkap, sereal juga mengandung banyak gula. Oleh sebab itu, sereal menjadi menu sarapan yang salah karena bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

3. Roti panggang dengan margarin (toast)

Meskipun tanpa gula, menu sarapan ini juga sebaiknya tidak dikonsumsi saat sarapan.

Kandungan tepung pada roti hanya memberikan asupan nutrisi dan serat dalam jumlah yang sedikit. Kadar gula dalam darah bisa meningkat cepat apabila mengonsumsi karbohidrat olahan.

Setelah makan roti panggang, kamu mungkin akan merasa lapar lagi dalam waktu yang lebih cepat. Hal inilah yang bisa membuat berat badanmu cepat bertambah.

Selain itu, margarin mengandung lemak trans yang merupakan lemak jahat bagi tubuh.

4. Pancake dan Waffle

Pancake dan waffle yang enak dan mudah jadi pilihan menu sarapan yang populer.

Meskipun berbeda nama dan bentuk, bahan yang digunakan untuk membuat pancake dan waffle sama, yakni tepung, telur, gula, dan susu.

Penggunaan tepung gandum dipercaya bisa berkontribusi terhadap resistensi insulin dan obesitas.

Selain itu, penggunaan taburan seperti sirup jagung fruktosa tinggi juga bisa menyebabkan pradiabetes atau diabetes tipe 2.

Sirup maple murni jadi pilihan yang lebih baik dari sirup jagung.

5. Jus Buah

Hindari jus buah saat kamu ingin menghindari rasa lapar, penambahan berat badan, dan penyakit kronis.

Beberapa jus buah yang dijual di pasaran mengandung gula atau sirup jagung fruktosa tinggi. Bahan inilah yang membuat kadar gula menjadi tinggi dan meningkatkan risiko obesitas.

6. Yogurt Tanpa Lemak (non-fat) yang Manis

Semangkuk Greek yogurt dengan taburan buah jadi contoh sarapan yang baik.

Tapi, yogurt tanpa lemak (non-fat) yang memiliki rasa buah tentu tidak. Bahkan, apabila disajikan dalam wadah yang sama dengan es krim, kandungan gulanya lebih banyak dari es krim.

Mengonsumsi lemak saat sarapan, justru bisa membantu kenyang lebih lama, karena lemak dicerna lebih lama daripada karbohidrat.

Oleh sebab itu, konsumsi yogurt tanpa lemak (non-fat) justru salah.

7. Kue Muffin

Satu-satunya kandungan serat yang ada di kue muffin adalah telur. Selain itu hanya tepung olahan, minyak sayur, dan gula.

Penggunaan gula tambahan atau isian seperti coklat dan buah kering justru menambah kandungan gula dan kalorinya.

Konsumsi kue muffin dalam jumlah yang banyak dan sering diyakini jadi peran utama epidemi obesitas.

Lantas, menu sarapan apa yang baik untuk dikonsumsi? Kamu bisa mengonsumsi sereal berserat tinggi dengan buah segar dan susu rendah lemak atau susu lainnya. 

Tak hanya itu, protein shake rendah lemak dengan buah segar atau beku, roti berserat tinggi dengan selai kacang, dan protein bar dengan yogurt atau segelas susu juga baik untuk menu sarapan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI