Aman Berdekatan dengan Mantan Pasien Covid-19 dan 4 Berita Lainnya

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 20 Juli 2020 | 07:45 WIB
Aman Berdekatan dengan Mantan Pasien Covid-19 dan 4 Berita Lainnya
Ilustrasi berdekatan dengan mantan pasien Covid-19. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apakah ada orang dekat Anda yang pernah terinfeksi Covid-19 namun sekarang telah dinyatakan sembuh? Meski mereka sudah dinyatakan pulih, mungkin Anda jadi bertanya-tanya, apakah aman untuk berada di dekat pasien Covid-19 yang baru sembuh? Kapan waktu aman untuk berada di dekat mereka?

Berita lainnya seputar kolesterol tinggi. Selama ini, kondisi kolesterol tinggi selalu disarankan untuk meminimalkan konsumsi lemak jenuh. Hal ini diyakini perlu dalam upaya menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung. Padahal, bukan lemak jenuh yang perlu dibatasi, melainkan karbohidrat!

Simak penjelasannya di bawah ini, dan berita populer lainnya.

1. Waktu Aman untuk Berdekatan dengan Mantan Pasien Covid-19, Ada 3 Syarat!

Baca Juga: Gubernur Anies: Jumlah Pasien Covid-19 yang Bergejala Berat Berkurang

Ilustrasi ngobrol. (Pixabay)
Ilustrasi ngobrol. (Pixabay)

Beberapa orang di lingkungan terdekat mungkin sudah pernah terinfeksi Covid-19. Meski mereka sudah dinyatakan pulih, mungkin Anda jadi bertanya-tanya, apakah aman untuk berada di dekat pasien Covid-19 yang baru sembuh?

Dilansir dari Health, tergantung pada tingkat keparahan, diperlukan setidaknya dua minggu untuk pulih sepenuhnya (untuk kasus ringan). Sedangkan perlu lebih dari enam minggu untuk sepenuhnya pulih (untuk kasus yang lebih serius) bagi yang menjalani rawat inap.

Baca selengkapnya

2. Bukan Lemak Jenuh, Penderita Kolesterol Tinggi Perlu Batasi Karbohidrat

Ilustrasi kolesterol tinggi. (Shutterstock)
Ilustrasi kolesterol tinggi. (Shutterstock)

Selama ini, orang yang didiagnosis dengan kolesterol tinggi seperti kondisi hiperkolesterolemia familial selalu disarankan untuk meminimalkan konsumsi lemak jenuh. Hal ini diyakini perlu dalam upaya menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Catat, Kriteria Kontak Dekat Pasien Covid-19 Menurut Pemerintah

Namun sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal bergengsi BMJ Evidence-Based Medicine, tidak menemukan bukti untuk mendukung klaim tersebut, demikian dilansir dari Medical Xpress.

Baca selengkapnya

3. Ilmuwan Temukan 6 Jenis Virus Corona Baru, Masing-Masing Gejalanya Berbeda!

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Ilmuwan kembali menemukan virus corona dalam enam bentuk yang berbeda dan masing-masing memiliki kelompok gejala tertentu.

Data ini berdasarkan hasil yang dikumpulkan dari aplikasi Covid-19 Symptom Study King's College London. Aplikasi itu digunakan untuk memprediksi pasien mana yang akan memerlukan rawat inap berdasarkan gejala awal mereka.

Baca selengkapnya

4. Ahli Gizi: Terlalu Sering Makan Sosis Bisa Picu Menstruasi Dini pada Anak

Ilustrasi sosis. (Shutterstock)
Ilustrasi sosis. (Shutterstock)

Selain nugget, sosis adalah salah satu makanan favorit anak-anak. Banyak ibu yang mengandalkan sosis sebagai senjata pamungkas ketika anak tak mau makan. Tentu saja ini bukan langkah yang bijak.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Malaysia mengungkap jika sosis bukanlah daging utuh, melainkan campuran bahan-bahan yang buruk untuk kesehatan. Termasuk di antaranya pengawet dan tinggi kadar garam.

Baca selengkapnya

5. Peneliti: Pria dengan Gula Darah Tinggi Berisiko Meninggal akibat Covid-19!

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Sebanyak lebih dari 500 ribu orang meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 di seluruh dunia. Para ahli kesehatan telah memperingatkan bahwa ada banyak faktor yang meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19.

Sebuah studi baru pun telah mengungkapkan faktor risiko yang bisa menggandakan risiko kematian pasien Covid-19. Pasien Covid-19 dengan kadar gula darah tinggi dua kali lebih mungkin meninggal dunia daripada lainnya.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI