Suara.com - Dunia seni jadi salah satu bidang yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Pasalnya, pertunjukan seni kerap mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat yang berisiko menularkan virus. Alhasil, tak sedikit para pekerja seni kehilangan panggung untuk berkreasi.
Sebuah inovasi dicetuskan Indonesiakaya[dot]com bagi para pekerja seni teater dengan membuat teater musikal yang bisa diakses dari rumah saja, menampilkan aneka cerita rakyat Indonesia dalam format online.
"#MusikalDiRumahAja ini menjadi salah satu wadah bagi para pekerja seni untuk tetap berkarya meski dibatasi ruang dan pertemuan fisik. Hal ini justru mendorong kreativitas para pekerja seni dan menghasilkan sebuah karya yang luar biasa,” ujar Bayu Pontiagust yang berperan sebagai produser eksekutif #MusikalDiRumahAja, Kamis (16/7/2020).
Tidak seperti pertunjukan teater biasa yang direkam dalam bentuk dokumentasi dan sering membuat penonton mudah jenuh, teater musikal kali tetap akan memberikan kenyamanan pada penonton.
Baca Juga: Lakon Mak Jogi Hiasi Jadwal Nonton Teater di Rumah Aja Akhir Pekan Ini
Itulah mengapa dalam proyek ini tidak hanya mengandalkan para sutradara teater, tapi juga sutradara film. Keduanya berkolaborasi bagaimana teater bisa disajikan tetap nyaman dari layar kaca meski di rumah aja.
Sutradara teater akan mengurus penggarapan peran teaternya, dan sutradara film akan menyajikan bagaimana teater tetap nyaman dan mengasikkan dinikmati lewat gadget.
Pertunjukan ini akan mengangkat 6 cerita rakyat Indonesia, melibatkan 6 sutradara teater, 6 sutradara film, 6 sinematografer, 7 penata musik, serta 44 aktor, aktris, dan penari Indonesia yang akan menampilkan karya dengan tampilan yang berbeda.
Elemen seni teater, seni tari, seni suara, dan teknologi film menjadi satu untuk menciptakan karya baru bagi dunia kreatif Indonesia. Semua cerita hampir sebagian besar persiapannya dilakukan secara online dan pengambilan gambar mengikuti protokol kesehatan.
Beberapa cerita akan menggunakan studio dengan blue screen dan properti pendukung, mengusung konsep format 9:16 dan penggunaan tempat duduk putih hingga set studio di dalam sanggar dengan properti hutan, daun dan lampu untuk memberikan efek hutan sesungguhnya.
Baca Juga: Masuki Fase Ketiga Pembatasan, Portugal Bolehkan Bioskop dan Teater Buka
“Kreativitas kolektif dan produksi yang dirancang sedemikian rupa dari para pekerja seni ini akhirnya menghantarkan sebuah karya yang unik dan berbeda namun tetap memuat konten yang padat dengan pesan moral kehidupan zaman sekarang,” tutup Renitasari Adrian, Program Director Indonesiakaya[dot]com.