Salut, Mahasiswi UNS Bikin Hand Sanitizer Pakai Daun Sirih dan Lidah Buaya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 15 Juli 2020 | 18:17 WIB
Salut, Mahasiswi UNS Bikin Hand Sanitizer Pakai Daun Sirih dan Lidah Buaya
Hand Sanitizer. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hand sanitizer menjadi salah satu kebutuhan wajib di masa pandemi agar terhindar dari virus corona. Umumnya, masyarakat menggunakan hand sanitizer buatan pabrik dengan campuran alkohol di dalamnya.

Tapi baru-baru ini mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS), berhasil memproduksi penyanitasi tangan berbahan alam, yaitu dari lidah buaya dan daun sirih. Ia adalah Warida Rahmani berinovasi

"Saya pilih dua bahan ini karena kebetulan memang banyak tersedia di sekitar tempat tinggal saya," kata mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian UNS tersebut di Solo, Rabu, seperti dikutip dari Antara.

Ilustrasi daun sirih. (Shutterstock)

Warida mengungkapkan alasannya menggunakan kedua bahan alami itu. Menurutnya daun sirih sendiri merupakan antiseptik alami yang dapat membunuh kuman, sedangkan lidah buaya dipakai sebagai pelembab di kulit.

Baca Juga: Lelaki Ini Alami Alergi Hand Sanitizer, Penyebabnya Tidak Disangka

Pembuatannya pun cukup mudah. Kedua bahan itu cukup dipotong-potong dalam ukuran kecil kemudian direbus secara terpisah selama 15 menit.

"Selanjutnya, hasil rebusan daun sirih dan lidah buaya ini didinginkan terlebih dahulu. Setelah dingin, kedua bahan dicampur di dalam satu wadah dan ditambahkan perasan air jeruk nipis. Perasan jeruk nipis ditambahkan sebagai aroma pada 'hand sanitizer'," katanya.

Mahasiswi yang sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata Penanganan Covid-19 UNS di Desa Uteran, Kecamatan Geger, Madiun, Jawa Timur ini juga menularkan ilmu tersebut kepada warga sekitar.

"Saya sosialisasikan juga ke ibu-ibu rumah tangga melalui kegiatan arisan karena ini bahannya sederhana dan caranya cukup mudah diikuti. Pada kegiatan ini saya juga melibatkan mahasiswa dari IAIN Tulungagung dan IAIN Ponorogo yang kebetulan menjalankan KKN," katanya.

Sementara itu, selain membuat produk tersebut, untuk mendukung perekonomian masyarakat, ia juga membuat pasar daring melalui grup "Whatsapp". Ia mengatakan melalui komunikasi tersebut terjadi pertemuan antara penjual dengan pembeli.

Baca Juga: Pakai Hand Sanitizer, Jangan Langsung Main Kembang Api, Ya!

"Di sini masyarakat ternyata sangat aktif dan kreatif dalam berniaga. Harapannya ini bisa diteruskan sehingga meski kondisi masih COVID-19, masyarakat tetap bisa memperoleh pemasukan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI