Suara.com - Pangeran Charles secara berkala telah menunjukkan komitmennya untuk ikut serta mendukung kampanye berkelanjutan.
Bahkan setelah sembuh dari infeksi Covid-19 beberapa waktu lalu, Pangeran Charles mengatakan bahwa ia akan ikut berupaya mencegah bencana alam maupun bencana non alam di masa depan.
Hanya saja diberitakan, andaikata Pangeran Charles naik tahta menggantikan ibundanya menjadi seorang Raja Inggris, ia terpaksa harus meninggalkan dunia aktivisme tersebut.
Apa pasal?
Baca Juga: Cepat Sembuh dari Virus Corona, Ini Rahasia Olahraga Pangeran Charles
Menurut pakar Kerajaan Inggris, Richard Fitzwilliams, Pangeran Charles bisa mendapat tantangan luar biasa besar jika mempertahankan perjuangannya ketika menjadi Raja Inggris nanti. Terlebih tantangan tersebut bisa datang dari firma hukum yang memperjuangkan isu keberlanjutan.
"Pangeran Charles memulai kampanyenya bertahun-tahun lalu, dia telah berkampanye selama lebih dari setengah abad tentang lingkungan," kata Richard kepada Express, seperti yang Suara.com kutip di New Idea, Rabu (15/7/2020).
Pada awalnya, masyarakat tidak pernah menganggap serius komentar dan kampanye yang dilakukan Pangeran Charles. Namun jika tetap harus melakukan kampanye pro lingkungan ketika menjadi Raja nanti, maka Pangeran Charles juga harus menyentuh isu kontroversial yaitu pengurangan emisi karbon.
"Jadi Pangeran tidak akan menyimpang ke wilayah kontroversial dengan menyebutkannya, "kata Richard.
Pakar kerajaan menyimpulkan dengan mengatakan bahwa sebagai Raja Inggris, Pangeran Charles nantinya mungkin lebih suka menunjuk langsung Perdana Menteri untuk masalah lingkungan dan bukan menjadi "raja kampanye".
Baca Juga: Camilla Istri Pangeran Charles Dukung Pelatihan Anjing Pendeteksi Covid-19
Sebelumnya, berbicara dengan Sky News, lelaki berusia 71 tahun tersebut mengatakan bahwa ia beruntung telah sembuh dari Covid-19.