Suara.com - Sejak pelonggaran masa Pembatasan Sosial Berskala Besar di sejumlah wilayah, banyak masyarakat yang telah mulai pergi ke hotel dan restoran. Tentunya, ini membuat seorang bertemu dengan banyak orang. Artinya risiko penularan virus corona lebih tinggi.
"Kita tidak bisa tahu apakah orang itu sehat atau sedang sakit. Sementara physical distancing yang dianjurkan pemerintah, jadi sulit dilakukan karena mungkin melihat space, melihat jumlah orang yang ada. Jadi sulit dilakukan," kata Medical Application Development specialist ALODOKTER dr. Gloria Kemala dalam webinar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (13/7/2020).
Gloria mengatakan, upaya pencegahan dasar jadi semakin penting dilakukan saat berkunjung ke lokasi dengan ruang publik terbatas seperti hotel dan restoran. Menurutnya, tindakan pencegahan harus dilakukan oleh pengunjung juga pekerja di lokasi.
"Pertama cuci tangan. Saya tidak pernah bosan untuk mengatakan jaga kebersihan tangan. Karena ini bisa jadi sumber penularan," katanya.
Baca Juga: Staycation Jadi Liburan Sambut New Normal, Berikut Alternatifnya
Cara kedua, tetap memakai masker. Ia menjelaskan bahwa seseorang yang tertular virus corona bisa saja tidak menimbulkan gejala. Meski kesannya terlihat sehat, namun orang yang memiliki virus di dalam tubuhnya bisa menularkan ke orang lain.
"Karena itu pentingnya memakai masker. Kalau pakai masker lalu di luar keringetan itu sebaiknya segera diganti. Karena kalau pakai masker sudah basah, sudah tidak efektif untuk menangkal virus. Kalau mau keluar bisa bawa tiga masker," ujarnya.
Selain itu, yang menjadi cara ketiga, lanjutnya, yakni menerapkan etika batuk. Sebab batuk menjadi salah satu gejala yang ditimbulkan jika terinfeksi virus corona. Meski begitu, Gloria mengingatkan, tidak semua orang batuk memiliki virus corona dj dalam tubuhnya.
Ia menyarankan agar saat batuk menutup mulut dengan tisu kemudian langsung dibuang. Atau bisa juga menggunakan siku bagian dalam. Menurut Gloria siku tidak terjangkau untuk membasuh wajah sehingga bisa untuk pencegahan virus.
"Keempat jaga jarak. Kalau disettingan hotel bisa dimodifikasi. Sekarang kan sudah banyak dikasih garis berjarak untuk orang antre. Sebisa mungkin jangan terlalu berkerumun, satu sama lain jangan berdekatan," ucapnya.
Baca Juga: Unik, Gara-gara Pandemi, Sekolah Ini Berubah Jadi Hotel, Bisa Disewa!
Selain keempat prosedur itu, pencegahan paling optimal dilakukan dengan menjaga kesehatan secara menyeluruh.
"Makan makanan bergizi. Karbohidrat, protein, lemak seimbang. Kalau butuh minum vitamin boleh tapi bukan jadi pilihan utama untuk jaga kesehatan. Karena makanan tetap jadi sumber utama kita dalam mendapat kekuatan," katanya.
Terakhir, Gloria berpesan agar jika merasa sakit sebaiknya tidak berkunjung ke hotel atau restoran. Demikian juga bagi karyawan hotel dan restoran.
"Jangan bekerja jika sakit. Kalau sudah mulai sedikit gak enak badan lebih baik izin kerja untuk menjaga keamanan bersama juga keamanan orang yang sedang sakit," ujar Gloria.