Daftar Wisata Kuliner Sepanjang Stasiun Bogor Hingga Sudirman Jakarta

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 13 Juli 2020 | 15:08 WIB
Daftar Wisata Kuliner Sepanjang Stasiun Bogor Hingga Sudirman Jakarta
Ilustrasi [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kereta Rel listrik atau KRL Commuter Line merupakan salah satu transportasi massal yang paling digemari warga Jabodetabek.

Harganya yang murah, membuat KRL Commuter Line menjadi primadona. Tapi bukan melulu soal mengangkut penumpang, KRL ternyata bisa menjadi moda transportasi andalan untuk wisata kuliner lho!

Dikutip Suara.com dari Antara,  berikut jajanan populer yang bisa ditemui di beberapa stasiun KRL jurusan Stasiun Bogor hingga Stasiun Sudirman Jakarta. Apa saja ya?

1. Roti Maryam stasiun

Baca Juga: 5 Kuliner Tengah Malam Khas Yogyakarta yang Bikin Kangen

Roti Cane di kuliner Pasar Lama Tangerang. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Ilustrasi. (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Kedai pedagang roti Maryam bisa Anda temui hampir di semua stasiun, misalnya Stasiun Bogor, Cilebut, Depok Baru, Cawang dan lainnya. Biasanya pedagang akan berteriak di depan kedai "Roti Maryam, sehat kakak".

Ada berbagai varian rasa yang bisa Anda pilih dengan harga berbeda yakni original (Rp8 ribu), Cokelat (Rp9 ribu), Cokelat Kacang (Rp10 ribu) dan Daging (Rp11 ribu).

Anda bisa membawa roti ini sebagai bekal atau membeli di stasiun lalu menyantapnya selagi hangat. Satu buah roti rasanya sudah mampu mengenyangkan perut Anda yang kelaparan.

2. Cilok Stasiun Pondok Cina

Ilustrasi Cilok. [Shutterstock]
Ilustrasi Cilok. [Shutterstock]

Rindu jajanan pinggir jalan semacam aci dicolok alias cilok? Coba mampir ke Stasiun Pondok Cina. Dari pintu keluar stasiun berjalanlah ke arah kanan, di sana Anda menemui berbagai jajanan yang rata-rata dibanderol Rp10 ribu per porsi, salah satunya cilok.

Baca Juga: 3 Bulan Masa PSBB, Tessy Srimulat Geluti Bisnis Kuliner

Anda bisa memesan cilok dengan ukuran kecil dan besar lalu disiram kuah pedas tetapi masih sopan untuk lidah. Jika Anda ingin membungkusnya lalu menyantap cilok di tempat lain, pedagang biasanya akan membeli Anda sendok plastik untuk menyendok kuah cilok.

3. Bakso "WC" Stasiun UI

Bakso Gulung Bragi, Bakso Dibungkus Kembang Tahu. (Suara.com/Frieda Isyana)
Ilustrasi bakso. (Suara.com/Frieda Isyana)

Sekitar tahun 2012 ada kedai bakso di Stasiun Universitas Indonesia (UI) sebelum dilakukan pembangunan, yang letaknya persis di sebelah toilet umum stasiun, sehingga sebagian mahasiswa UI menamainya bakso "WC".

Walau letaknya benar-benar bersebelahan dengan toilet, belum pernah ada yang protes mencium bau toilet saat menyantap semangkok bakso. Rasa bakso cukup mengunggah orang untuk kembali datang dan seringkali calon pembeli harus mengantre untuk bisa mendapatkan tempat duduk.

Setelah pembangunan, lokasi pedagang bakso pindah ke seberang jembatan, sisi yang sama dengan peron arah Jakarta dan posisinya juga tidak jauh dari toilet umum.

4. Bakmi ayam Stasiun Lenteng Agung

Bakmi Kukuh [Suara.com/Dinda]
Ilustarsi bakmi [Suara.com/Dinda]

Tak jauh dari seberang pintu masuk dan keluar Stasiun Lenteng Agung arah Depok, Anda akan menemui kedai penjual mi ayam yang kerap disebut Mi Ayam Lenteng atau bakmi ayam Lenteng oleh sebagian orang. Pedagang biasanya membuka kedainya mulai pukul 14.00 WIB hingga malam hari. Seporsi mi ayam biasanya dibanderol mulai dari Rp13 ribu hingga Rp17 ribu.

5. Mi ayam Keriting Luwes Stasiun Sudirman

Sajian mie ayam. (Shutterstock)
Sajian mi ayam. (Shutterstock)

Kedai mi ayam "Keriting Luwes" bisa Anda temui di seberang pintu masuk dan keluar Stasiun Sudirman bagian tengah atau tepatnya di Jalan Blora. Anda bisa memesan berbagai varian mi ayam, seperti yamin dan kuah dengan tambahan bakso atau pangsit basah. Seporsi mi ayam biasanya dibanderol sekitar Rp20 ribuan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI