Suara.com - Pasangan down syndrome akhirnya bisa menikah setelah sempat terpisah karena kebijakan penguncian wilayah di Inggris. Keduanya mengaku bahagia dan sangat terharu dengan momen pernikahan mereka.
Melansir Daily Star, Senin (13/7/2020), Heidi Crowter dan James Carter telah mengucapkan janji suci pada 4 Juli 2020 lalu. Itu adalah hari di mana Perdana Menteri Inggris mengumumkan acara pernikahan boleh digelar kembali dengan sederet protokol kesehatan.
Akibat pandemi, pasangan ini tak bisa leluasa bertemu sejak Maret lalu. James yang berusia 26 tahun tinggal bersama keluarganya di Weymouth, sedangkan Heidi berada di Coventry. Mereka terpisah sejauh 180 mil dan tak pernah berhenti saling merindu.
Heidi dan James yang pertama kali bertemu dua tahun lalu sebenarnya berencana menikah di depan 220 tamu. Namun, hal itu tentu saja tak bisa dilakukan di tengah pandemi seperti sekarang.
Baca Juga: Tahun Pertama Pernikahan Rawan Konflik Rumah Tangga, Berikut 7 Alasannya
Sesuai ketentuan, pernikahan pasangan ini hanya boleh dihadiri 30 orang. Meski begitu, prosesinya disaksikan oleh lebih dari 11 ribu orang di YouTube.
"Itu bukan pernikahan yang kami rencanakan tapi itu adalah hari terbesar dalam hidupku," ungkap Heidi kepada The Mirror, dikutip dari Daily Star.
Memang ada banyak hal yang tidak bisa dilakukan seperti biasanya. Mereka tidak diizinkan menyanyikan lagu-lagu pujian saat menggelar upacara di Gereja Hillfields.
Aturan lainnya, sang ayah tidak boleh mengantar anak perempuannya berjalan menuju altar, harus cuci tangan sebelum tukar cincin, dan resepsi terbatas.
Tidak ada makanan atau minuman apapun, kecuali jika itu berkaitan dengan upacara keagamaan. Pidato pernikahan juga tak bisa dilakukan suara lantang.
Baca Juga: Wanita Sibuk Kerja Saat Pernikahan, Publik Penasaran Malam Pertamanya
Meski begitu, Heidi tetap merasakan kebahagiaan sempurna di hari pernikahannya dengan James.
"Ketika aku berjalan memasuki gereja, aku sangat emosional dan bersemangat. Aku hampir mulai menangis karena James terlihat sangat tampan dengan jasnya," ucap perempuan 25 tahun itu.
Dia juga mengatakan, "Aku telah memimpikan momen itu sejak aku dilahirkan."
James pun mengaku berdebar-debar saat menyaksikan Heidi berjalan menuju altar.
"Dia tampak sangat menakjubkan. Ingatan itu akan tetap bersamaku selamanya," tuturnya.
Heidi sendiri dikenal sebagai aktivis down syndrome yang telah menginspirasi banyak orang. Awal tahun ini, dia ikut aktif meminta pemerintah melakukan perubahan terhadap Undang-Undang Aborsi 1967 di Inggris.
"Heidi adalah wanita luar biasa. Aku sangat senang telah menikah dengan sahabatku," kata James.
Sementara itu, Heidi dan James dikabarkan berencana mengadakan perayaan yang lebih heboh untuk pernikahan mereka tahun depan.