Suara.com - Saat memesan minuman di Starbucks pembeli biasanya akan ditanyakan nama untuk dituliskan di gelas. Tapi seorang perempuan Muslim, menyebut bahwa seorang pegawai Starbucks justru menulis kata ISIS di tempat minum yang dipesannya.
Kejadian itu terjadi di Minnesota, Amerika Serikat. Perempuan yang diidentifikasi hanya sebagai Aishah, mengatakan bahwa ia menerima minuman berlabel ofensif ketika ia memesan kopi dari Starbucks yang ada di dalam Target di St. Paul.
Dilansir dari New York Post, ketika Aishah pergi untuk memberi tahu karyawan itu namanya, si barista menuliskan sesuatu di samping cangkir sebelum dia bisa menyelesaikannya.
Pegawai itu kemudian memberikan minuman kepadanya, yang bertuliskan "ISIS" - singkatan dari kelompok teroris Negara Islam - tertulis di atasnya dengan spidol hitam,.
Baca Juga: Intip Payudara Pengunjung via CCTV, Karyawan Starbuck Resmi Dipecat
"Saat saya melihatnya, saya kewalahan dengan banyak emosi," kata Aishah kepada jaringan.
“Saya merasa diremehkan dan dihina. Ini adalah kata yang menghancurkan reputasi Muslim di seluruh dunia. Saya tidak percaya bahwa di zaman sekarang ini, sesuatu seperti ini dapat dianggap dapat diterima,"tambahnya.
Dewan Hubungan Islam-Amerika negara sekarang meminta semua staf yang terlibat dalam insiden tersebut untuk dipecat dari toko.
Seorang juru bicara Target, yang mengoperasikan toko Starbucks, mengatakan bahwa pelabelan itu adalah "kesalahan yang tidak menguntungkan."
“Kami telah menyelidiki masalah ini dan percaya bahwa itu bukan tindakan yang disengaja tetapi kesalahan yang disayangkan yang bisa dihindari dengan klarifikasi lebih lanjut. Kami mengambil tindakan yang sesuai dengan anggota tim, termasuk pelatihan tambahan, untuk memastikan ini tidak terjadi lagi, "kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Eks Pegawai Starbucks Intip Pengunjung, Ernest: Otak Pelakunya yang Salah