Suara.com - Kata orang, punya anak akan mengubah hidup seseorang. Sedalam apapun cinta antara kamu dan pasangan, kehadiran seorang anak akan membuat cinta kalian semakin dalam dan bermakna.
Tapi tak hanya itu, kehadiran anak juga akan mengubah diri dan kepribadian kamu, wahai para ibu! Bukan hanya naluri keibuanmu yang akan semakin melembut, tapi juga pada hal-hal kecil yang jadi keseharianmu.
Ada beberapa hal yang dulunya tak pernah jadi fokus kamu, namun kini harus selalu kamu perhatikan. Ada juga beberapa keistimewaan yang hilang, namun akan tergantikan dengan keistimewaan baru yang tak pernah kamu sangka sebelumnya.
Tidak percaya? Simak saja buktinya di bawah ini. Dan setelah kamu membaca dan membenarkan semuanya, jangan marah kalau ada teman single yang 'menuduh' kamu jadi nggak asyik setelah menikah dan punya anak. Sangat beralasan kalau mereka menuding begitu, kok!
Baca Juga: Seorang Ibu di India Melahirkan Bayinya saat Mengantre Tes Covid-19
1. Isi memori ponsel
Semua ekspresi anak, mulai dari tertawa, menangis, hingga mengejan, akan kamu dokumentasikan, baik lewat foto maupun video. Dan kamu bahkan sudah mulai lupa kapan terakhir kamu foto selfie, yang sendirian. Karena sekarang, foto selfie kamu selalu ditemani oleh anak.
2. Akun media sosial atau fanpage yang kamu follow
Kamu selalu penasaran dengan cerita sesama ibu dalam membesarkan anak-anaknya, dan selalu ingin tahu apa pendapat ahli mengenai tumbuh kembang anakmu. Apakah ini normal, apakah itu wajar? Tak heran, kamu jadi rajin mantengin timeline media sosial dokter anak atau psikolog.
3. Isi tas
Baca Juga: Ketahui Pentingnya Kebutuhan Zat Besi Bagi Ibu Hamil
Kamu nggak akan bisa lagi membawa tas kecil saat bepergian. Isi tas pun tak bisa lagi sekadar dompet, ponsel, dan pouch kosmetik. Kini, ada tambahan beberapa lembar popok sekali pakai, beberapa setel baju ganti anak, minyak telon, tisu basah, kantong plastik untuk tempat popok bekas, botol susu, dan beberapa jenis mainan.
4. Penampilan
Saat harus pergi bersama anak, kamu akan melupakan sepatu hak tinggi, blus ketat, serta kalung dan aksesori lainnya. Kamu akan lebih memilih flat shoes atau sneaker supaya nggak mudah pegal saat harus menggendong dalam waktu lama, blus longgar dan nyaman supaya mudah menyusui, serta melupakan kalung dan aksesori lainnya yang berpotensi melukai anak ataupun ditarik-tarik saat anak sedang iseng.
Bagaimana dengan makeup? Bisa menggambar alis dengan simetris saja kamu sudah sangat bersyukur, sehingga kamu tidak akan berharap bisa memilih warna lipstik apalagi blush on.
5. Lingkaran pertemanan
Bukan berarti kamu melupakan teman-teman lama, tapi mau tak mau, kamu memang ditakdirkan untuk lebih sering berkumpul dengan sesama ibu yang kamu temui di dokter anak langganan, tempat kursus anak, atau tetangga yang memiliki anak sebaya dengan anakmu.
6. Topik obrolan
Apa yang dibahas ibu-ibu saat berkumpul? Banyak, dan seolah tak ada habisnya, mulai dari merek popok yang lagi diskon, cara mengatasi biang keringat, referensi tempat kursus atau sekolah, resep MPASI, dan lainnya.
Bagaimana dengan topik seputar fesyen, makeup, dan restoran yang lagi happening? Itu juga, tapi nanti kalau topik seputar anak sudah habis dibahas, yang entah kapan selesainya.
7. Alokasi penggunaan uang
Jika dulu kamu suka banget mencicipi makanan di restoran yang baru buka, atau setidaknya belanja baru baru sebulan sekali, kini itu semua nggak lagi menjadi penting buatmu. Begitu gajian atau menerima uang dari suami, kebutuhan dan keperluan anaklah yang akan terpikir pertama kali olehmu. Biaya imunisasi, mainan untuk tumbuh kembang, baju piyama yang hangat, atau topi lucu untuk dipakai jalan-jalan.
Nah, di antara poin 1 sampai 7 di atas, poin mana yang kamu alami?