"Aku tidak melihatnya lagi tapi foto itu muncul di Memories pada Februari lalu, dan aku menyadari tahi lalatku dan betapa ukurannya sudah bertambah besar sekarang."
Tak cuma membesar, tahi lalat itu juga makin menggelap dan memiliki tekstur kasar. Sharon pun ingat bahwa tahi lalat itu pernah berdarah.
Karena khawatir, Sharon pun memeriksakan dirinya ke rumah sakit. Dokter spesialis lantas menghilangkan tahi lalat tersebut.
Tidak hanya itu, dokter itu memberitahu Sharon bahwa tahi lalat yang diangkat ternyata adalah kanker kulit stadium satu.
Baca Juga: Kulit Terbakar Matahari Bisa Sebabkan Rasa Perih, Atasi dengan 5 Tips Ini!
"Aku pikir aku akan meninggal. Tapi perawat menenangkanku dan memberitahu aku harus melakukan operasi lagi untuk mengangkat kulit di sekitarnya. Mereka ingin memastikan semua (sel kanker) telah terangkat."
Operasi itu sendiri dilakukan dengan bius lokal. Sharon juga merasa kesakitan karena kulitnya harus diangkat sampai setebal dua sentimeter.
"Aku memberitahu dokter jika aku menyadari perubahan pada tahi lalatku dan bahwa aku tidak akan ke dokter jika bukan karena Facebook. Dia (dokter) berkata aku sangat beruntung. Kanker itu bisa saja menyebar ke kelenjar getah bening dan membunuhku."
"Aku berterima kasih pada fitur Memories di Facebook," tambahnya.
Pasca insiden ini, Sharon menjadi lebih berhati-hati. Kini, dirinya pun khawatir akan benjolan yang muncul di lengan kiri.
Baca Juga: Selain Tahi Lalat, Kanker Kulit Bisa Ditandai Munculnya Garis di Kuku Kaki
Sayangnya, Sharon masih tidak bisa pergi ke dokter karena pandemi virus corona. Tidak hanya itu, benjolan tersebut membuat Sharon kembali takut terkena kanker dan terpaksa menunda rencana kehamilan.