Suara.com - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapat tampilan kulit eksotis. Selain berjemur, Anda juga bisa menggunakan tanning bed untuk mendapatkan kulit kecokelatan.
Bahkan, tidak sedikit orang-orang yang lantas ketagihan memakai tanning bed. Padahal, jika dilakukan terlalu sering, hal ini dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Salah satu korban tanning bed tersebut adalah Sharon Baggaley. Sharon yang berusia 37 tahun sudah ketagihan melakukan tanning sejak umur 16 tahun.
"Aku ingin kulit cokelat agar aku terlihat cantik saat keluar di akhir pekan," ungkap Sharon Baggaley kepada Daily Star.
Baca Juga: Kulit Terbakar Matahari Bisa Sebabkan Rasa Perih, Atasi dengan 5 Tips Ini!
"Aku akan menggunakan tanning bed tiga kali seminggu dan berjemur tanpa tabir surya karena aku ingin kulit cokelat keemasan," tambahnya.
Setiap kali pemakaian, Sharon akan menghabiskan waktu enam menit di dalam tanning bed. Dia juga menggunakan krim spesial agar kulitnya lebih cepat mengalami tanning.
"Kulitku menjadi merah setelahnya, dan aku tidak memakai tanning bed sampai kulitku sembuh. Tapi aku akan memakainya lagi karena aku benci berkulit pucat. Aku juga berjemur setiap kali aku bisa tapi tidak menggunakan tabir surya."
Kebiasaan ini terus berlangsung hingga usianya mencapai pertengahan 20-an. Setelah itu, Sharon memilih untuk berhenti dan beralih pada krim tanning palsu.
Namun, tanpa disadari, kulit Sharon ternyata sudah rusak karena sering berjemur dan memakai tanning bed selama bertahun-tahun. Dia punya beberapa tahi lalat, dan salah satu tahi lalat itu kerap menimbulkan gatal.
Baca Juga: Selain Tahi Lalat, Kanker Kulit Bisa Ditandai Munculnya Garis di Kuku Kaki
Di tahun 2009 silam, Sharon sempat mengunggah foto dengan bikini ke Facebook. Foto itu sudah terlupakan, sampai fitur Memories di Facebook membuat Sharon kembali melihat foto tersebut.