Tak Selalu Berdampak Buruk, Ini 5 Fakta Soal Alkohol dalam Skincare

Kamis, 09 Juli 2020 | 10:13 WIB
Tak Selalu Berdampak Buruk, Ini 5 Fakta Soal Alkohol dalam Skincare
Ilustrasi skincare. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah kulit wajah memang tidak boleh disepelekan. Demi memberikan hasil perawatan yang terbaik, beberapa orang kini mulai menghindari kandungan alkohol dalam skincare.

Alkohol kerap dituduh sebagai salah satu bahan yang menyebabkan kulit iritasi. Tidak hanya itu, skincare dengan kandungan alkohol dianggap punya bau menyengat.

Padahal, alkohol tidak selamanya berdampak buruk bagi kulit. Bahkan, kandungan alkohol dalam skincare bisa memberikan manfaat tersendiri.

Melansir dari laman Self, inilah beberapa fakta soal kandungan alkohol dalam skincare.

Baca Juga: Kata Berunsur Pemutih Dihapus dari Produk Skincare L'Oreal, Ini Alasannya

1. Alkohol tidak selalu meninggalkan rasa menyengat pada kulit

Apa yang ada di pikiranmu saat mendengar kata alkohol? Biasanya, kita akan teringat pada alkohol yang diminum atau alkohol yang digunakan untuk membilas luka.

Meski begitu, alkohol yang terkandung di dalam kosmetik jauh berbeda dengan dua jenis alkohol tersebut.

"Alkohol adalah istilah kimia, dan artinya adalah molekul yang memiliki gugus hidroksil," ungkap asisten profesor di departemen dermatologi, John Zampella, M.D.

2. Alkohol digunakan untuk membuat produk lebih mudah terserap

Baca Juga: Dukung Black Lives Matter, Kosmetik L'Oreal Hapus Kata Fair dan Whitening

Pada kosmetik, alkohol biasanya digunakan sebagai pelarut atau pengemulsi. Ini berguna agar produk kecantikan yang kamu gunakan dapat terserap kulit.

"Bahan-bahan seperti isopropyl alcohol, alcohol denat., methanol, dan ethyl alcohol membuat produk terasa lebih ringan di kulit dan cepat kering," ungkap dermatolosi Cleveland Clinic, Melissa Piliang M.D. "Ini berguna terutama untuk kulit berminyak."

Selain itu, kandungan alkohol juga akan membuat bahan-bahan seperti vitamin C dan retinol lebih mudah terserap tanpa terasa berminyak.

3. Beberapa jenis alkohol dapat melembabkan kulit

Kandungan alkohol sepert cetyl, stearyl, dan cetearyl alcohol dapat membantu kulit terasa lebih lembut dan halus. Biasanya, alkohol jenis ini dihasilkan dari asam lemak dalam tanaman.

Kosmetik yang mengandung bahan ini akan memiliki tekstur berat dan tebal. Saat digunakan, kulit pun akan terasa lebih lembap serta terlindungi.

4. Terlalu banyak alkohol tetap bisa menimbulkan iritasi pada kulit

Di sisi lain, terlalu banyak kandungan alkohol memang dapat membuat kulit kering dan teriritasi. Untuk itu, jangan terlalu banyak menggunakannya.

Alkohol yang bersifat melarutkan dapat mengurangi kandungan air dalam kulitmu. Jika terlalu sering digunakan, kulit pun akan mudah iritasi.

Sementara, alkohol yang bersifat melembabkan dapat menyumbat pori-pori jika terlalu banyak digunakan.

Untuk mengatasinya, berhentilah menggunakan kosmetik dengan kandungan alkohol jika kulitmu mulai terasa kering, sensitif, dan mudah teriritasi. Kemudian, konsultasikan ke dokter kulit.

Ilustrasi kulit kering. [Shutterstock]
Ilustrasi kulit kering. [Shutterstock]

5. Cari tipe alkohol yang tepat untuk kulitmu

Kandungan alkohol dalam kosmetik tidak dapat sepenuhnya dihilangkan. Namun, ingatlah bahwa alkohol hanya salah satu dari sekian banyak bahan yang digunakan.

Jika kamu punya kulit berminyak, pilihlah kosmetik yang mengandung ethyl alcohol. Sebaliknya, seseorang dengan kulit kering disarankan memakai alkohol tipe cetyl dan stearyl.

Sementara, jika kulitmu sensitif dan mengalami eksim, jauhi semua produk yang mengandung alkohol. Pasalnya kulit sensitif lebih mudah mengalami iritasi karena alkohol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI