Suara.com - Pasar Seni Kuta merupakan salah satu tujuan wisata yang siap beroperasi jelang adaptasi new normal. Demi menjaga keamanan dan kesehatan pengunjung, toko dan kios akan mulai memberlakukan ganjil-genap.
Dilansir ANTARA, Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung, Bali akan memberlakukan sistem ganjil genap untuk menghindari kerumunan di Pasar Seni Kuta yang rencananya kembali dibuka mulai Kamis (9/7), setelah ditutup sejak Maret lalu akibat pandemi Covid-19.
"Kami berlakukan sistem ganjil-genap untuk toko atau kios. Jadi nanti kalau tanggalnya ganjil, toko yang buka juga toko dengan nomor kios ganjil, sedangkan yang genap bukanya tanggal genap. Itu agar saat buka ada ruang jarak antartoko satu dengan yang lain dan pedagang harus ikuti aturan desa adat," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Kuta, Wayan Wasista, di Mangupura, Badung, Rabu (8/7/2020).
Ia mengatakan aturan tersebut telah disosialisasikan melalui surat yang dikeluarkan pihak desa adat kepada seluruh pedagang.
Baca Juga: Gara-gara Pandemi, 6.000 Warga Negara Rusia Minta Dipulangkan dari Bali
Pihaknya juga menerapkan berbagai protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penyebaran virus kepada pedagang dan pengunjung Pasar Seni Kuta sebelum masuk kawasan itu.
"Semua akan diperiksa suhu tubuhnya, wajib mencuci tangan dan wajib memakai masker selama berada di area pasar," kata Wayan Wasista.
Pada Kamis (9/7), pihak desa adat juga akan membuka kawasan Pantai Kuta yang merupakan salah satu destinasi pariwisata utama di Pulau Dewata. Protokol kesehatan yang ketat juga akan diterapkan bagi seluruh pengunjung pantai.
"Untuk akses Pantai Kuta, besok sementara akan dibuka hanya empat pintu akses masuk saja, di antaranya akses pintu utama, di depan Gang Poppies II, depan Beachwalk kemudian satu paling ujung utara perbatasan Pantai Legian kita buka. Itu juga untuk memudahkan kami dalam melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan," katanya.
Seorang pedagang di Pasar Seni Kuta, Ni Luh Anggraeni, mengaku bersama sejumlah pedagang lainnya menyambut baik mulai dibukanya kembali pasar seni tersebut.
Baca Juga: KAI Wacanakan Bangun Kereta Tanpa Rel di Bali
"Semoga dengan dibukanya kembali pasar perekonomian mulai kembali pulih meskipun kami juga belum mengetahui apakah nanti akan ada yang belanja ke sini. Kalau ada yang belanja ya kami bersyukur, kalau tidak ada ya tidak apa-apa," katanya.