Punya Tetangga Obsesif, Curhat Perempuan yang Dilecehkan Selama Lockdown

Rabu, 08 Juli 2020 | 09:48 WIB
Punya Tetangga Obsesif, Curhat Perempuan yang Dilecehkan Selama Lockdown
Ilustrasi pelecehan seksual (Pixabay).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama karantina mandiri di rumah aja selama pandemi virus covid-19 mengikuti imbauan pemerintah, tidak sedikit orang-orang di dunia yang mengaku stres dan tertekan karena harus menjalani lockdown. Bukan cuma terkurung di rumah, kontak sosial pun menjadi terbatas.

Belum lama ini, seorang perempuan membagikan curhatannya seputar lockdown. Bukan cuma terkurung, perempuan ini juga mengalami pelecehan seksual dari tetangganya.

Dirangkum dari Metro, perempuan ini tinggal bersebelahan dengan pria berusia 19 tahun. Sejak sebelum lockdown, pria ini sering mencoba menjalin percakapan.

Awalnya, sang perempuan pun menanggapi dengan sopan. Namun, suatu hari pria ini minta dipeluk dan berakhir menyentuh bokong si perempuan tanpa izin.

Baca Juga: Takut karena Diancam Pelaku, Kenali Tanda Pelecehan Seksual terhadap Anak

Kaget mendapat perlakuan tak terduga tersebut, perempuan ini pun memutuskan untuk mulai menjaga jarak.

Sayangnya, situasi bertambah parah setelah London menetapkan aturan lockdown virus corona. Tak hanya terkurung, perempuan ini mengalami pelecehan seksual verbal setiap hari.

Ilustrasi anak korban pelecehan seksual (Shutterstock).
Ilustrasi pelecehan seksual (Shutterstock).

"Aku tidak bisa duduk di tamanku tanpa mendengarnya memberiku candaan seksual atau mencoba bercakap-cakap. Aku memberitahunya jika aku merasa tidak nyaman, bahwa aku cuma tetangga dan ingin menikmati privasiku," ungkap perempuan ini.

Terlepas dari usahanya menjaga jarak, si pria tetap mencoba untuk mendapatkan perhatian. Sikapnya ini bahkan membuat risih teman serumah si perempuan.

Di sisi lain, perempuan ini juga enggan membuat situasi bertambah parah dan melaporkan pria itu ke polisi. Pasalnya, perempuan ini menduga jika pria itu kurang kasih sayang.

Baca Juga: Tren Fesyen Pria Inggris Saat Lockdown, Seperti Apa?

"Aku kasihan padanya karena aku bisa melihat dia ingin perhatian dan terobsesi pada orang pertama yang bersikap baik padanya."

"Tapi aku lelah dengan perbuatannya, aku tidak tahan lagi," tambah si perempuan.

Dia pun meminta pria tersebut agar menghubungi organisasi yang dapat memberikan dukungan mental. Sayangnya, pria ini malah kesal dan berubah menjadi penguntit.

Seorang perempuan mengacungkan tangan tandan penolakan. Ilustrasi pelecehan seksual. [Shutterstock]
Seorang perempuan mengacungkan tangan tandan penolakan. Ilustrasi pelecehan seksual. [Shutterstock]

"Beberapa waktu kemudian, aku pulang dari olahraga dan melihatnya berdiri di depan pintu rumahku. Dia berlagak kasual, mengatakan bahwa dia pergi di waktu yang sama dan pulang bersamaan denganku."

"Aku tidak tahu mana yang lebih menyeramkan, dia melihatku pergi dan menghitung berapa lama aku pergi, atau melihatnya menungguku di depan pintu," tambah perempuan ini.

Merasa takut, sang perempuan pun makin enggan keluar rumah. Namun, lelaki ini malah mendatangi rumahnya malam-malam dan mengaku merindukannya.

Insiden tersebut berlangsung selama lima bulan, sampai perempuan ini akhirnya memutuskan pindah rumah. Pasalnya, aksi pelecehan secara verbal itu sudah terlalu mengganggu.

"Aku senang bisa pindah ke tempat baru dan memulai awal yang baru," tutup si perempuan. "Dan ya, aku mengecek seperti apa tetanggaku kali ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI