"Tapi aku lelah dengan perbuatannya, aku tidak tahan lagi," tambah si perempuan.
Dia pun meminta pria tersebut agar menghubungi organisasi yang dapat memberikan dukungan mental. Sayangnya, pria ini malah kesal dan berubah menjadi penguntit.
![Seorang perempuan mengacungkan tangan tandan penolakan. Ilustrasi pelecehan seksual. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/09/41030-pelecehan-seksual.jpg)
"Beberapa waktu kemudian, aku pulang dari olahraga dan melihatnya berdiri di depan pintu rumahku. Dia berlagak kasual, mengatakan bahwa dia pergi di waktu yang sama dan pulang bersamaan denganku."
"Aku tidak tahu mana yang lebih menyeramkan, dia melihatku pergi dan menghitung berapa lama aku pergi, atau melihatnya menungguku di depan pintu," tambah perempuan ini.
Baca Juga: Takut karena Diancam Pelaku, Kenali Tanda Pelecehan Seksual terhadap Anak
Merasa takut, sang perempuan pun makin enggan keluar rumah. Namun, lelaki ini malah mendatangi rumahnya malam-malam dan mengaku merindukannya.
Insiden tersebut berlangsung selama lima bulan, sampai perempuan ini akhirnya memutuskan pindah rumah. Pasalnya, aksi pelecehan secara verbal itu sudah terlalu mengganggu.
"Aku senang bisa pindah ke tempat baru dan memulai awal yang baru," tutup si perempuan. "Dan ya, aku mengecek seperti apa tetanggaku kali ini."