Ditutup Karena Pandemi, Macan Kumbang Berkeliaran di Jalur Semeru

Minggu, 05 Juli 2020 | 06:20 WIB
Ditutup Karena Pandemi, Macan Kumbang Berkeliaran di Jalur Semeru
Ilustrasi Gunung Semeru. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir 4 bulan sudah sejumlah tempat wisata ditutup oleh pemerintah karena pandemi. Termasuk juga wisata alam seperti taman nasional untuk jalur pendakian gunung.

Selama itu pula jalur pendakian gunung di Indonesia yang biasanya selalu dipadati pendaki kini tidak ada sama sekali pendaki yang menjejak, termasuk gunung tertinggi Jawa, Puncak Mahameru.

Puncak Mahameru di Gunung Semeru. (Shutterstock)
Puncak Mahameru di Gunung Semeru. (Shutterstock)

Sekretaris Sahabat Volunteer Semeru (SAVER), Han Sonny sebagai warga sekitar yang sesekali naik ke atas untuk sekedar kontrol bersama warga mendapati jalur-jalur pendakian sudah mulai tertutup kembali oleh tumbuhan.

"Semeru sendiri tutup sejak September karena sempat kebakaran sampai Oktober ditutup, nggak buka sama sekali, ditambah pandemi. Kondisi jalur banyak yang ketutup, alhamdulillah kondisi bersih," ujar Han dalam acara Virtual Escape Tour Semeru yang diadakan Traval dan Sebumi, Sabtu (4/7/2020).

Baca Juga: Pelaku Usaha Tak Patuhi Protokol Terancam Pencabutan Izin

Bahkan menurut pengakuan Han, selama tutup banyak juga ditemukan jejak-jejak hewan, termasuk harimau kumbang yang memang bisa hidup di hutan sekitar jalur pendakian gunung Semeru, di Jawa Timur. Jejak ini jarang ditemukan selama jalur pendakian dibuka dan ramai.

"Kita temukan jejak hewan, alhamdulilah banyak pemulihan. Di jalur lagi kita temukan macan kumbang," kata Han.

Lelaki yang juga pecinta alam itu mengungkap, terlepas dari pandemi memang taman nasional Bromo dan Semeru kerap dilakukan penutupan selama beberapa bulan, sebagai perawatan alam dan satwa. 

Namun karena pandemi pendakian ditutup lebih lama, hingga membuat jalur banyak tertutup. Sampai nantinya sebelum pendakian dibuka kembali, Hans dan tim juga akan membuka dan mempersiapkan kembali jalur.

"Jadi kita sebagai warga pengelola, sebelum tutup karena perawatan kita biasanya bersihin dulu jalur, sampahnya. Setelah mau dibuka kita biasanya baik lagi untuk buka jalur pendakian, pohon tumbang dan sebagainya," tutup Hans.

Baca Juga: Merugi Akibat Pandemi, Museum Louvre Paris Dibuka Lagi Mulai 6 Juli

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI