Tak Cuma Kondom, Penjualan Lingerie Juga Meningkat Selama Locdown

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Sabtu, 04 Juli 2020 | 13:15 WIB
Tak Cuma Kondom, Penjualan Lingerie Juga Meningkat Selama Locdown
Ilustrasi pakaian dalam seksi perempuan atau lingerie [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya kondom dan mainan seks yang mengalami peningkatan penjualan selama lockdown pandemi virus corona atau Covid-19. Penjualan lingerie juga dilaporkan meningkat.

Dilansir dari Medical Daily, produsen biasanya melihat peningkatan penjualan pakaian dalam minggu sebelum Hari Valentine. Minat pakaian kemudian menurun hingga pertengahan Mei.

Tetapi selama pandemi coronavirus, banyak orang masih membeli lingerie hingga saat ini. Penjualan telah tumbuh terutama di area yang telah berada di bawah perintah lockdown, di Amerika Serikat.

Ilustrasi lingerie. (Shutterstock)

Produsen dan pengecer mengatakan bahwa penjualan telah meningkat dua kali lipat sejak April, menurut Psychology Today. Perubahan mengejutkan lainnya dalam industri pakaian dalam adalah meningkatnya permintaan untuk pakaian dalam yang paling rapi, terutama barang-barang tanpa busana.

Baca Juga: Stigma Buruk Kondom, Kerap Diasosiasikan dengan Seks Bebas

"Terbukti, dengan begitu banyak perekonomian ditutup, fantasi erotis banyak orang telah berubah menjadi keterbukaan yang lebih besar," Michael Castleman, jurnalis dan penulis yang berbasis di San Francisco.

Dia menjelaskan bahwa tren pakaian dalam tanpa selangkangan juga muncul di tengah meningkatnya minat dalam perawatan rambut kemaluan, seperti pemangkasan, pencukuran sebagian, atau kebotakan. Ini juga menunjukkan bahwa banyak orang sekarang berpaling dari budaya yang menghargai rambut kemaluan alami.

Castleman mengutip sebuah penelitian oleh para peneliti di San Francisco Medical Center, University of California, yang meneliti perawatan rambut kemaluan di AS.

Tim menemukan bahwa dalam sampel yang representatif secara nasional dari 3.316 wanita dewasa, 84 persen menambahkan perawatan pada gaya hidup mereka.


Mengenakan lingeries dapat membantu wanita dan pasangan menemukan kenyamanan di tengah krisis kesehatan yang berkembang, Todd Mick, seorang analis di perusahaan riset pasar NPD Group, mengatakan kepada New York Times. Lockdown juga memberi orang kesempatan untuk mengeksplorasi fantasi mereka atau yang baru.

Baca Juga: Sepi Job saat Pandemi, Model Lingerie Banting Setir Jadi Tukang Sayur

Alasan lain yang berkontribusi pada peningkatan penjualan pakaian dalam termasuk pesanan menginap di rumah yang mengharuskan banyak pasangan untuk tetap bersama sebagian besar waktu. Berpakaian seksi bisa menambah bumbu untuk bercinta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI