Infografis
Suara.com - Seorang perempuan bernama Gina Bopp mengalami kesialan setelah cincin pertunangan miliknya hilang di perairan Pantai Rockaway, New York, Amerika Serikat.
Gina sempat berpikir bahwa ia tidak akan menemukan cincin berharga itu lagi. Gina pun sampai meminta bantuan tim pencari harta karun setempat untuk mencari benda berharganya.
"Saya merasa cincin saya meluncur dari jari saya," kata Gina seperti yang Suara.com kutip di jaringan CNN, WLNY, Jumat (3/7/2020).
Sebelum meminta bantuan tim pencari harta karun, Gina sempat mencari cincin pertunangannya sendiri selama delapan jam. Sampai akhirnya ia meminta bantuan dari seorang anggota Metal Detecting NYC, Merrill Kazanjian,
Baca Juga: Kesal Pacarnya Selingkuh dengan Istri Orang, Cewek Ini Jual Cincin Tunangan
"Saya melihat betapa hancurnya Gina, dan salah satu alasan saya melakukan deteksi logam ini adalah karena saya kehilangan cincin pernikahan saya seminggu setelah menikah," kata Merrill.
Keduanya lalu memutuskan untuk kembali mencari cincin berharga tersebut selama tiga jam. Belum ketemu, usaha tersebut kembali menghasilkan kesia-siaan.
Saat itulah keduanya kembali meminta bantuan kelompok yang lebih besar, komunitas pemburu harta karun yang disebut Scavengers.
"Mereka adalah orang-orang unik, orang-orang baik yang benar-benar suka membantu," tambah Merrill.
Adalah Tracy Behling, seorang 'pemula' di komunitas pendeteksi logam yang baru enam bulan bergabung dengan komunitas Scavengers dan menemukan cincin milik Gina.
Baca Juga: Wanita Ini Beli Cincin Tunangan dari Ekor Tikus, Begini Penampakannya
Cincin ditemukan hanya 40 menit setelah kelompok itu mencari dan menyisir garis laut. "Enam bulan bergabung dan saya menemukan sebuah cincin. Ini adalah hal paling keren yang pernah saya temukan," kata Tracy.
Gina menawarkan imbalan berupa uang tunai, tetapi Merrill mengatakan bahwa ia dan teman-temannya membantu benar-benar karena alasan kesenangan semata.
"Ini kegembiraan, ini adalah dorongan positif yang bisa didapatkan untuk melihat orang tersenyum. Dunia membutuhkan ini pada tahun 2020," tutup Merrill
