Sama seperti di Indonesia, kebijakan tersebut membuat sejumlah ahli merasa khawatir karena dapat memicu gelombang besar penularan virus corona jenis baru tersebut. Sejumlah ahli kesehatan khawatir pemerintah terlalu cepat membuka kembali perekonomian di Rio.
"Pembukaan itu terlalu cepat. Kita melihat kasus kematian turun, tetapi bukan berarti pembukaan itu aman," kata Americo Cunha, seorang profesor di universitas negeri Kota Rio, UERJ, yang mengamati situasi selama wabah.
"Saya dapat mengatakan penularan virus telah meningkat karena pembukaan ini," tambah dia.
Ia menjelaskan kasus kematian harian di Rio masih naik, menunjukkan virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, masih aktif di kota tersebut.
Baca Juga: Persiapan Cukup Matang, Pantai Glagah Siap Dikunjungi Wisatawan
Kementerian Kesehatan Brasil mengumumkan per Minggu (28/6) sampai Rabu (1/7) sebanyak 252 orang di Kota Rio meninggal akibat Covid-19.