Keracunan Sinar Matahari, Wajah Gadis Ini Bengkak hingga Tak Bisa Melihat

Kamis, 02 Juli 2020 | 15:00 WIB
Keracunan Sinar Matahari, Wajah Gadis Ini Bengkak hingga Tak Bisa Melihat
Cuaca panas bisa merusak kulit wajah bila tak dilindungi dengan tabir surya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan tabir surya tidak hanya berguna untuk melindungi kulit dari kemungkinan terbakar sinar matahari. Tabir surya juga dapat melindungi mereka yang rentan keracunan sinar matahari.

Payton Williams, 25 tahun, sama sekali tidak menyangka dirinya akan mengalami keracunan sinar matahari. Bukan cuma terbakar, kulit wajahnya mengalami pembengkakan.

Melansir Mirror, Payton diketahui lupa memakai tabir surya dan menghabiskan dua jam di bawah paparan sinar matahari pada suhu 27 derajat Celcius.

Saat itu, Payton Williams yang berasal dari Oklahoma rupanya tengah jalan-jalan bersama temannya.

Baca Juga: Awas Risiko Kerja di Bawah Sinar Matahari Terlalu Lama, Ada Dampak ke Otak!

Namun, Payton lupa tidak memakai tabir surya karena cuaca hari itu terlihat berawan. Akibatnya, Payton pun tak sadar dirinya sudah terbakar sinar matahari.

Ilustrasi. (Foto: shutterstock)
Ilustrasi. (Foto: shutterstock)

Barulah saat Payton hendak pergi bekerja, gadis 25 tahun ini sadar bahwa tekstur kulitnya berubah kering. Payton juga mulai mengalami dehidrasi, mual, dan merasa ingin pingsan.

Hal itu terus terjadi selama beberapa hari berikutnya. Wajah Payton juga mulai bengkak dan terasa sakit di bagian dahi.

Dokter akhirnya mendiagnosis Payton keracunan sinar matahari. Kondisi ini jauh lebih parah dibandingkan sekadar terbakar sinar matahari.

Karena keracunan sinar matahari, kulit Payton pun membentuk selulit dan terinfeksi bakteri. Selain mengalami wajah bengkak hingga sebesar 4 cm, Payton juga tidak bisa membuka matanya.

Baca Juga: Ahli: Semakin Tinggi SPF Tidak Meningkatkan Perlindungan terhadap UV

Untuk mengatasi hal ini, dokter memberikan antibiotik pada Payton. Namun, kondisinya terus bertambah parah sebelum akhirnya bisa membaik.

Wajah belang akibat paparan sinar matahari. (Shutterstock)
Ilustrasi dampak sinar matahari. (Shutterstock)

"Ini sangat menyakitkan. Aku terbiasa dengan rasa sakit dan punya toleransi tinggi, tapi ini membuatku sampai menangis."

"Terakhir aku merasa sakit seperti itu adalah saat memiliki masalah dengan syaraf. Aku tidak merekomendasikannya. Aku tidak akan berjemur lagi," tambah Payton Williams.

Payton sendiri mencoba untuk mengatasi rasa sakit dengan membuat candaan di media sosial. Dia membandingkan penampilannya dengan sederet tokoh kartun.

Meski begitu, hal ini menjadi pelajaran bagi Payton untuk tidak pernah lupa memakai tabir surya lagi sebelum keluar rumah.

"Aku sangat marah karena lupa memakai tabir surya. Kulitku pucat, seharusnya aku tahu itu. Aku pikir tidak apa-apa (aku keluar) karena hanya sebentar, tapi aku salah."

"Cuaca saat itu berawan dan berangin dan tidak terlalu panas, dan aku cuma dua jam di bawah sinar matahari," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI