Suara.com - Meski kini aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah dilonggarkan dan berganti dengan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagian masyarakat masih bekerja dari rumah. Masalahnya, banyak dari kita tidak memiliki ruang kerja.
Alhasil bukan bekerja, beberapa dari kita malah asik bekerja di atas tempat tidur. Pernyataan ini dibenarkan melalui penelitian bahwa 70 persen pekerja bekerja di atas tempat tidur saat WFH.
Tapi tahu gak sih, bekerja di atas tempat tidur efeknya bakal buruk?
Mengutip Times of India, Selasa (30/6/2020) menurut Division of Sleep Medicine at Harvard sangat penting untuk membawa laptop, catatan pekerjaan dan televisi di luar dari area kamar tidur, agar kita tetap memiliki hubungan yang sehat antara kamar tidur dan waktu istirahat.
Baca Juga: 6 Tips Jadikan Seks Oral Lebih Panas dan Liar di Ranjang
Apabila ini tidak dilakukan maka akan sangat sulit merasa nyaman di tempat tidur dan saat tiba waktu untuk istirahat. Ini juga bisa memperumit irama sirkadian yang dibutuhkan saat terlelap. Karena dengan begitu saat di tempat tidur pun perasaan akan terus bekerja, meski tiba waktu tidur sekalipun.
Belum lagi, saat di tempat tidur sangat sulit untuk mempertahankan postur tubuh yang benar ketika bekerja. Alhasil terjadilah sakit punggung serta rasa tidak nyaman lainnya.
Ditambah saat bekerja hingga larut malam bisa membuat lebih sulit untuk terlelap. Intinya hindari paparan sinar gawai satu jam sebelum tidur.
Untuk mengakalinya kita bisa membuat ruang kerja sendiri yang berbeda dari area kamar tidur. Bisa di meja makan, meja di ruang tamu atau ruang belajar. Intinya pisahkan antara tempat istirahat dan ruang istirahat.
Terakhir yang tidak kalah penting adalah menetapkan siklus bangun dan tidur tepat waktu. Jika tubuh dan pikiran diistirahatkan sesuai jadwal maka kita bisa bekerja dengan optimal, dan begitu juga sebaliknya, bahkan jika tidak patuh ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Kelamaan WFH, Efek Negatif Ini Akan Terjadi pada Tubuh