Terungkap, Ini Sebab Candaan Bapak-bapak Sering Garing Tapi Bikin Ngakak

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 30 Juni 2020 | 19:05 WIB
Terungkap, Ini Sebab Candaan Bapak-bapak Sering Garing Tapi Bikin Ngakak
Candaan Bapak-bapak. (DOk: Twitter:@rebornblessing)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kumpulan candaan bapak-bapak yang seringkali garing dan menghibur memnuhi timeline media sosial dalam beberapa waktu belakangan.

Salah satu sumber dari candaang bapak-bapak ini berasal dari grup Facebook Bapak-Bapak: Bagian Pengantar. Di dalam grup ini yang berisi 60 ribuaan anggota ini, mereka membagikan candaan bapak-bapak yang tidak lucu tapi terkadang membuat terpingkal.

Menariknya, candaan bapak-bapak memiliki pola yang serupa. Lantas, apa sih penyebab candaan bapak-bapak itu sering tidak lucu tapi membuat terpingkal?

Candaan Bapak-bapak. (DOk: Twitter:@rebornblessing)
Candaan Bapak-bapak. (DOk: Twitter:@rebornblessing)

Dilansir dari Fatherly, kegemaran untuk menceritakan candaan bapak-bapak yang dibumbui dengan permainan kata-kata buruk mungkin hanya merupakan gejala orang tua.

Baca Juga: Bikin Ngakak dan Ngilu, Ini Deretan Atraksi Warga saat Bersepeda

Tetapi penelitian menunjukkan bahwa itu mungkin juga menandakan segalanya, mulai dari kecerdasan hingga kerusakan otak. Jika ada satu denominator umum di antara candaan bapak-bapak, selain kemampuan mereka untuk membuat pembacanya bingung, itu juga karena permainan kata-kata.

Para peneliti setuju bahwa ada ilmu untuk mengapa permainan kata-kata, bekerja. Ahli lain berpendapat bahwa permainan kata pun membantu orang berkomunikasi lebih ekonomis dan efektif.

"Untuk sebagian besar sejarah Barat, permainan kata-kata adalah tanda kecerdasan tinggi," John Pollack, penulis The Pun Also Rises, mengatakan kepada The Atlantic.

"Mereka adalah alat, dan mereka tetap alat, untuk mengemas lebih banyak makna menjadi lebih sedikit kata."

Dalam sebuah studi 2016, para peneliti mengikuti dua pasien dengan Witzelsucht, penyakit neuropsikiatrik yang memaksa orang untuk membuat permainan kata-kata.

Baca Juga: Ngakak! Video Kocak saat Wisuda Viral, Dekan sampai Salah Tingkah

Salah satu subjek melaporkan bahwa penyakit itu merusak pernikahannya karena dia tidak bisa berhenti menceritakan lelucon yang layak kepada istrinya di tengah malam.

Walaupun mungkin tampak seperti orang bodoh yang tidak menggunakan otak mereka sama sekali, sebenarnya dibutuhkan belahan otak kanan dan kiri untuk menceritakan lelucon, penelitian menunjukkan.

Sisi kiri, atau belahan linguistik, memproses bahasa dasar dari permainan kata-kata, dan kemudian sisi kanan menimpalinya tepat setelah mengungkapkan kejutan makna ganda dari sebuah lelucon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI