Suara.com - Sosok Jeffry Jouw atau yang lebih dikenal dengan nama Jejouw belum lama ini menjadi tamu di podcast milik Deddy Corbuzier.
Dalam video berdurasi 30 menit, pendiri Urban Sneakers Society (USS) tersebut mengungkapkan soal bisnis item fesyen bekas miliknya yang dijual kembali dengan harga jutaan.
Salah satunya adalah kaus yang dipakai oleh Jejouw saat itu dan dibeli dengan harga Rp100 ribu hingga Rp200 ribu saja di Pasar Santa.
Namun, jika dijual kembali di pasaran, harga kaus tersebut ternyata dapat mencapai sekitarRp 10-15 juta \.
Baca Juga: Heboh, Tagihan Listrik Rumah Ashanty Sampai Rp 35 Juta Sebulan
"Ini kalau bisa pinter-pinter nyari Rp100 ribu, Rp200 ribu. This is the vintage one, thrifting, di Amerika tuh lagi bener-bener dicari vintage look."
"Ini kalau dijual maybe bisa Rp10 juta. Dan marketnya di luar sana gede banget, dan di Indonesia juga lagi mulai," ungkap Jejouw dalam podcast Deddy Corbuzier.
Baju-baju bekas itu sendiri rupanya adalah baju buangan dari Jepang. Meski dilarang masuk oleh pemerintah, banyak baju buangan dari luar yang masuk ke Indonesia.
"Orang Indonesia sekarang udah pinter, mereka tahu ada marketnya, jadi mereka bedain yang bekas Jepang."
Jejouw sendiri menyebutkan jika bisnisnya tersebut bisa dilakukan setiap orang. Menurutnya, informasi dari internet merupakan salah satu kunci untuk menjual barang-barang bekas agar dihargai mahal.
Baca Juga: Pakai Psikotropika, Deddy Corbuzier Sebut Lucinta Luna Bisa Tak Dipenjara
Meski begitu, nama Jejouw lebih terkenal karena bisnis sneakers miliknya. Jeffry Jouw pernah mengadakan festival sneakers terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan, penghasilannya dari menjual aneka macam sepatu bekas bisa mencapai Rp8 miliar per bulan.
"Bukan gue sendiri ya. Gue bikin ekosistemnya. Gue bikin namanya Kick Avenue, so it's like website, jadi aku bikin e-commerce tentang jual-beli sneakers," ungkap Jejouw.
Jejouw juga menunjukkan salah satu sneakers yang dihargai mahal tersebut. Snakers itu dapat dilihat di website Stock X yang dikhususkan untuk saham berupa sneakers.
"Ini aku beli Rp15 juta, 2017. Ini sekarang harganya Rp70 juta. Ini Air Jordan 1 Chicago Off White edition," ungkap Jejouw. Harga itu sendiri didapatkannya saat membeli second-hand, dan akan kembali bertambah jika dijual lagi.
"Daripada aku jualan barang, kenapa aku nggak create the ecosistem. Jadi orang bisa jualan, banyak orang yang jualan di tempat aku. Kerjaan di tim aku adalah ngeverified barangnya cacat atau nggak," tambah Jejouw.
Sepatu lainnya adalah Air Jordan 1 Chicago 1994 yang dulu dihargai Rp5 juta namun sekarang menjadi Rp15 juta karena film Last Dance.
Jejouw sendiri mengaku bisnisnya dimulai dari hobi. Namun, dirinya bisa sukses karena informasi yang dipelajarinya dari Internet.
"Ilmunya dulu dapat dari mana-mana," tutup Jejouw.