Gara-gara PSBB, Kegiatan Belanja Online Masyarakat Naik 18 Persen

Kebiasaan belanja online di masyarakat meningkat selama PSBB. Apa dampaknya?
Suara.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat masyarakat lebih banyak berada di rumah. Hal ini rupanya berpengaruh terhadap kebiasaan belanja online.
Kebiasaan belanja bukan hanya memudahkan masyarakat dalam mendapatkan kebutuhannya. Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, belanja online juga membantu UMKM dari dampak pandemi Covid-19.
"UMKM ini memang paling terdampak besar akibat pandemi. Tapi ada beberapa UMKM yang bisa memanfaatkan peluang ini bisa bertahan. Yaitu UMKM yang sudah terhubung ke sistem digital," Teten Masduki dalam webinar, Senin (29/6/2020).
Teten menyampaikan bahwa selama PSBB, kegiatan belanja online masyarakat justru meningkat.
Baca Juga: BRI Bawa UMKM Go Global, Intip Strategi Jitu Tembus Pasar Singapura di FHA 2025
"Data penjualan ecommerce catatan Bank Indonesia, bulan lalu, meningkat 18 persen. Bisa dilihat kenapa penjualan online meningkat karena memang ada kebijakan social distancing, kebijakan PSBB. Karena WFH orang akhirnya belanja lewat oline," ucapnya.

Meski belanja online meningkat, Teten menyampaikan bahwa UMKM yang terhubung dengan ecommerce masih sedikit. Yaitu hanya 13 persen atau sekitar 8 juta.
"87 persennya masih offline. Karena itu transformasi digitalisasi UMKM harus kita percepat," katanya.
Selain karena peran ecommerce, menurut Teten, UMKM yang mampu bertahan saat pandemi karena bisa melakukan adaptasi bisnis dan inovasi produk menyesuaikan dengan permintaan pasar.
"Jadi banyak UMKM yang banting stir. Misal jadi produk makanan, minuman, fasilitas kesehatan, alat olahraga, juga kebutuhan di rumah," ujar Teten.
Baca Juga: Pemberdayaan BRI Berhasil Buat Pengusaha Kue Ini Semakin Berkembang